DESKJABAR - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menilai, program food estate begitu penting untuk kemandirian pangan. Namun sayangnya, masih banyak kaum intelektual di Indonesia yang justru menghina konsep food estate.
“Ada Intelektual-intelektual Indonesia yang mengejek saya, mengejek konsep food estate,” kata Prabowo dalam orasi ilmiah pada Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Kamis 29 Februari 2024.
Prabowo menegaskan, apabila terjadi krisis pangan dan Indonesia terus mengandalkan impor, kondisi ratusan juta rakyat Indonesia akan sangat berbahaya apabila terus bergantung pada negara lain.
“Masa 280 juta rakyat Indonesia harus tergantung kepada bangsa lain. Padahal yang maha kuasa memberi lahan yang cukup, memberi tanah yang subur, memberi air yang cukup,” katanya.
Disebutkan Prabowo, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dalam kurun waktu tiga tahun lagi. Indonesia memiliki potensi untuk menuju ke arah itu, dengan mendorong penguasaan di bidang teknologi agar sektor pertanian Indonesia semakin maju.
“Tiga tahun lagi kita bahkan akan menjadi pemasok, kita akan menjadi lumbung pangan dunia saudara-saudara,” kata Prabowo Subianto.
Prabowo optimistis, dengan upaya yang tepat Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya melimpah ruah untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan. Tidak perlu impor makanan, Indonesia akan swasembada pangan.
Menurut dia, saat ini yang perlu dipersiapkan adalah pengembangan teknologi modern dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian.