Network
DESKJABAR - Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kota Depok dikepung masa yang melakukan aksi demo pada Selasa, 27 Februari 2024.
Ratusan masa pendemo melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor KPUD kota Depok, sambil membawa bendera hitam sebagai simbol amburadulnya Pemilu 2024.
Salah satu tuntutan masa pendemo yakni meminta pembatalan hatil penghitungan melalui Sirekap, karena dinilai data yang dihitung tidak akurat.
Sebelumnya, Ketua KPUD Kota Depok, Willi Sumarlin mengakui bahwa rekapitulasi penghitungan suara melalui sistem Sirekap ada kesalahan, menyebabkan huruf X terbaca sebagai angka 5 atau 8.
Baca Juga: PROMO Hypermart, Jelang Awal Bulan dan Persiapan Ramadhan Ice Cream Sundae Beli 1 Gratis 1
Hal itu kata Willi mengakibatkan perbedaan hasil penghitungan suara dengan Form C1 di sejumlah TPS . Namun demikian kesalahan tersebut telah diperbaiki dan sekarang hasil dalam Sirekap sudah sesuai dengan Form C1.
Buntut dari kesalahan tersebut, dan diakui pihak KPUD kota Depok, masyarakat tidak percaya dengan hasil perhitungan suara melalui sistem Sirekap.
Puncak ketidak percayaan terhadap perhitungan dengan sistem Sirekap yang dilakukan KPUD, ratusan masa akhirnya melakukan demonstrasi di depan KPUD Kota Depok.
Dalam tuntutannya masa pendemo, meminta pembatalan penghitungan hasil Pemilu 2024 melalui Sirekap. Kemudian masa pendemo juga meminta agar ketua KPUD, Willi Sumarlin keluar dari kantornya untuk menemui mereka.
