Etos Kerja Bagus, Pelaut Indonesia Diincar Perusahaan Pelayaran Asing

- 10 November 2023, 15:29 WIB
Jad Gamroui, pimpinan perusahaan Naftomar dari Yunani sedang memberikan training kepada pelaut Indonesia.
Jad Gamroui, pimpinan perusahaan Naftomar dari Yunani sedang memberikan training kepada pelaut Indonesia. /



DESKJABAR - Pelaut Indonesia banyak dicari dan  menjadi incaran perusahaan pelayaran asing. Pasalnya, pelaut Indonesia dinilai memiliki etos kerja yang baik. Namun sayang, kemampuan berbahasa Inggris menjadi titik lemah bagi kebanyakan pelaut Indonesia.

"Kalau etos kerjanya (pelaut Indonesia) bagus tapi kemampuan bahasa Inggrisnya kurang. Beda dengan pelaut Filipina yang kemampuan Bahasa Inggrisnya bagus. Mereka menjadikan Bahasa Inggris sebagai second language," kata Managing Director Arjuna Samudera Indonesia Rizka Fathoni di Jakarta, Rabu 9 November 2023.

Hal itu disampaikan Rizka Fathoni kepada wartawan di sela-sela training pelaut  oleh  Capt. Jad Gamroui, pimpinan perusahaan pelayaran dari Yunani, Naftomar. Dari 30 peserta  pelatihan itu, akan dipilih sebanyak 15 orang yang selanjutnya akan menjadi awak kapal Liquid Petroleum Gas (LPG) milik Naftomar.

Baca Juga: BNI Gandeng UNHAS Ekspansi kerjasama Program Campus Financial Ecosystem

Rizka menjelaskan, training bagi calon awak kapal LPG itu semua dilakukan Naftomar. Sedangkan Arjuna Samudera Indonesia sebagai mitra yang menjembatani kegiatan tersebut. Para peserta pelatuhan itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka mendapat materi mengenai tugas yang akan dijalankan bila nanti mulai bekerja di kapal LPG di perusahaan Naftomar Yunani.

Menurur Rizka, syarat yang harus dipenuhi bagi para calon pelaut adalah mempenyai sertifikat pelaut, berusia minimal 16 tahun dan maksima 54 tahun. “Dan yang lebih penting lagi bahasa inggrisnya baik ujarnya.

Saat ini, pelaut Indonesia yang sudah bekerja di Naftomar melalui Arjuna Samudera ada 20 orang. Untuk pengiriman tahun ini diperkirakan akan dikirim bulan Desember 2023 dengan target lebih dari 15 orang pelaut.

Mengenai gaji yang diperoleh para awak kapal yang bekerja di kapal milik Naftomar  sesuai dengan posisi tanggungjawabnya. Namun, untuk gaji ini cukup menjanjikan. Bahkan, awak kapal yang memiliki jabatan tertentu bisa memperoleh gaji sekitar 9.000 dolar AS atau setara Rp 135 juta.

“Naftomar ini perusahaan besar dan sudah berdiri lebih dari lima puluh tahun. Jadi, perusahaan yang sudah dewasa dan memiliki 20 kapal dari berbagai jenis,” ungkap Rizka.

Perkembangan ke depan, ujarnya, Naftomar menginginkan untuk dua kapal miliknya, semua awak kapalnya berasal dari Indonesia. Hal ini karena tertarik dengan pekerja Indonesia yang memiliki etos kerja tinggi dan rasa tanggungjawab yang besar.

“Yang menarik Naftomar ini tak semata mata memperkerjakan pelaut Indonesia, tapi juga  meningkatkan kemampuannya,” tutur Rizka seraya menyebutkan, pelaut yang dikerjakan di Naftomar sistem kontrak selama tiga sampai empat bulan.

Jika ingin diperpanjang kontraknya, kata Rizka, tergantung dari pelautnya. Hal ini paling lama 10 bulan sesuai ketentuan yang berlaku. Pasalnya, dalam hal ini pelaut harus pulang dulu ke tanah air.

Menyinggung soal Arjuna Samudera Indonesia, Rizka Fathoni menjelaskan, perusahan yang dipimpinnya berdiri pada bulan Mei 2022. “Arjuna tak hanya bekerjasama dengan Naftomar, tapi memiliki puluhan mitra kerja,” paparnya.

Baca Juga: Peringatan Hari Pahlawan di Ciamis, Bupati : Saat Ini Kita Berjuang Melawan Kemiskinan  

Untuk itu, imbuhnya, Arjuna Samudera Indonesia sudah mengirimkan para pelaut ke berbagai negara, termasuk Turki. Mereka tak hanya dipekerjakan di kapal LPG, tapi juga di kapal tanker, cargo, bulk (curah), dan peti kemas.
“Alhamdulillah para awak kapal yang dipekerjakan tidak ada masalah, kecuali soal bahasa yang menjadi kendala,” kata Rizka.

Meski demikian, mitra kerja Arjuna Samudera Indonesia di luar negeri tetap menaruh minat yang tinggi terhadap awak pelaut Indonesia. Bahkan, yang diminati tak hanya pelaut pria, tapi juga meminta awak kapak perempuan. “Jadi, banyak perusahaan kapal yang menginginkan awak perempuan. Permintaan itu tentu akan diperhatikan Arjuna Samudera Indonesia,” tutur Rizka.***

Editor: Yedi Supriadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah