Teguh melanjutkan, fenomena hujan lokal yang lazim di musim kemarau karena cahaya matahari juga dapat memainkan peran dalam skenario ini dengan menguap kelembaban dari satu sisi jalan.
Hal itu berarti bahwa tidak ada hujan terjadi di sisi itu, dan di sisi lain yang tidak terpengaruh oleh cahaya matari, terjadi curah hujan.
Kecepatan dan arah angin juga dapat menyebabkan hujan turun pada sudut yang berbeda, meningkatkan kemungkinan hujan yang lebih besar di satu sisi.
Ada beberapa faktor yang menentukan di mana hujan akan turun. Namun, sisi mana yang akan hujan dapat bervariasi tergantung pada lokasi.
Urbanisasi memiliki dampak pada distribusi hujan di perkotaan. Kota cenderung ditutupi dengan banyak permukaan yang tidak mudah menyerap air, seperti jalan, bangunan, dan trotoar, mencegah air menembus tanah.
Fenomena tersebut dapat meningkatkan runoff dan pada akhirnya banjir di daerah yang lebih rendah sementara meninggalkan daerah lain kering.
Wilayah perkotaan juga lebih mungkin mengandung dalam menyerap panas, seperti dari beton dan aspal, yang kemudian menciptakan pulau panas (heat island).
Tempat-tempat yang lebih hangat ini menyebabkan udara naik, menyebabkan peningkatan curah hujan di daerah tersebut dibandingkan dengan lingkungan pedesaan.