DESKJABAR - Fenomena hujan dengan skala lokal akan terjadi pada musim kemarau. Fenomena hujan jenis ini disebabkan oleh awan Single Cell yang terbentuk di suatu area wilayah.
Hal itu disampikan Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Kota Bandung, Dr. Teguh Rahayu, S.Kom, MM menyikapi kondisi cuaca jelang musim kemarau.
Menurut Teguh, awan hujan yang biasanya bergerak di atas wilayah tertentu dan melepaskan kelembaban saat mereka bergerak dalam bentuk hujan.
Bangunan dan struktur lainnya dapat memblokir peristiwa hujan, sehingga menyebabkan hujan jatuh hanya di satu sisi jalan.
Selain itu, sudut matahari juga dapat mempengaruhi fenomena ini, yang menyebabkan kelembaban awan menguap dari satu sisi sebelum memiliki kesempatan untuk jatuh sebagai curah hujan. Akibatnya, satu sisi dapat dilihat sebagai kering sementara yang lain basah.
"Jangan heran kalau kita melihat pengendara sepeda motor melewati daerah kita menggunakan jas hujan atau mobil yang bodynya basah seperti habis dicuci," ujarnya.