DESKJABAR – Kejadian heboh dukun sadis “pengganda” uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, juga memakan korban warga Cirebon, Sukabumi, dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Ada juga warga Purwakarta, curiga tetangganya juga termasuk diantara 12 korban dukun tipu bernama Tohari alias Mbah Slamet tersebut.
Sampai Kamis, 6 April 2023, yang menjadi pertanyaan, mengapa masih ada orang percaya lalu tertipu urusan penggandaan uang ? Secara logika, seharusnya dukun tersebut yang menggandakan uangnya sendiri, bukan uang orang lain.
Beragam komentar warga menyikapi kasus pembunuhan berantai dilakukan oleh dukun tipu di Banjarnegara tersebut. Termasuk warga Jawa Barat dalam obrolan banyak yang merasa heran, benarkah yang tercatat warga sedaerahnya orang asli Sunda dan percaya penggandaan uang ?
Baca Juga: Petani Tembakau di Kabupaten Bandung Tingkatkan Produksi Andalkan Pupuk Organik
Posko aduan orang hilang di Banjarnegara
Polres Banjarnegara sejak Rabu, 5 April 2023, sudah membuka posko aduan orang hilang, untuk mengetahui apakah ada juga para korban lain yang belum diketahui pada kasus dukun Tohari alias Mbah Slamet itu. Kasusnya pembunuhan berantai itu terjadi di Desa Balum, Kecamatan Wanayasa, Banjanegara.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, mengungkapkan, dibukanya posko aduan masyarakat ini dilakukan untuk mengungkap identitas para korban pembunuhan. Posko ini untuk memberikan ruang bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya dan berkaitan dengan Slamet.