Inilah pengukuran kekuatan gempa bumi berdasarkan Skala MMI berdasarkan penjelasan BMKG.
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Baca Juga: 8 Sayur yang Kaya Vitamin K, Di antaranya Brokoli dan Bayam, Cek 6 Lainnya yang Perlu Anda Ketahui
Berpotensi tsunami
Menurut Daryono, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa Laut Banda ini berpotensi tsunami, dengan dua tingkat ancaman sebagai berikut:
- Tingkat ancaman SIAGA di Maluku Tengah, Kepulauan Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, P Yamdena, dan Kota Ambon.
- Tingkat ancaman WASPADA di Maluku Tenggara, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, Buru, Wakatobi, Kendari Pulau Watulumango, Kepulauan Kendari, Konawe Bagian Selatan, Kota Kendari, dan Kendari.
Peringatan dini tsunami akibat gempa Laut Banda M7,9 dinyatakan telah berakhir pada pukul 3.43 WIB.
Hingga pukul 03.00 WIB, kata Daryono melanjutkan, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M 5,5, M 4,8, M 4,5, dan M 4,1.***