Network
DESKJABAR - Bencana alam jika sudah terjadi harus kita terima dengan sabar. Menyisakan duka bagi para korban dan kepedulian sosial dari sesama. Selama 2022 hingga hari ini tercatat sudah terjadi 3.410 kejadian bencana.
Dalam kejadian tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal akibat bencana di Indonesia sebanyak 836 orang, 8.724 luka-luka, dan 44 orang hilang.
BNPB melalui laman https://gis.bnpb.go.id/ juga mengumumkan akibat sejumlah bencana di Indonesia tersebut terdapat 5.233.227 orang menderita dan mengungsi.
Baca Juga: ANTISIPASI Bencana Gempa Bumi BPBD Ciamis Bersama Yogya Dept Store Lakukan Simulasi
Jabar paling banyak
Data BNPB pun memperlihatkan jenis bencana alam yang terjadi. Terdapat 27 gempa bumi, 1 gunung api, 250 kebakaran hutan dan lahan, 4 kekeringan, 1.467 banjir, 623 tanah longsor, 1.016 bencana akibat cuaca ekstrem, 22 gelombang pasang atau abrasi.
Jika memetakan daerah yang terkena bencana, BNPB mencatat bencana tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia. Secara rinci disebutkan bencana di Aceh ada 217, Sumatera Utara 104, Riau 93, Sumatera Barat 76, Jambi 9, Bengkulu 44, Kepulauan Bangka Belitung 47, Sumatera Selatan 104, Lampung 68.
Di Pulau Jawa tercatat DKI 17, Banten 71, Jawa Barat atau Jabar tercatat paling banyak mencapai 804 kejadian, Jawa Tengah 469, Daerah Istimewa Yogyakarta 29, Jawa Timur 387.
Baca Juga: Link Lowongan Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) BNPB 2022, Ada 127 Formasi bagi Lulusan D3, S1
Tercatat juga di Bali 34, Nusatenggara Barat 44. Kalimantan Utara 22. Kalimatan Timur 45, Kalimantan Barat 55, Kalimantan Tengah 75, Kalimantan Selatan 102. Sulawesi Utara 37, Gorontalo 33, Sulawesi Tengah 97, Sulawesi Barat 32, Sulawesi Selatan 119, Sulawesi Tenggara 22.
Maluku Utara terdapat 44, Maluku 33, Timor Leste 36, Papua Barat 21, dan Papua 8 kejadian.
Akibat bencana yang terjadi di sejumlah provinsi tersebut terjadi kerusakan: 19.727 rusak berat, 51.418 rusak ringan, 22.742 rusak sedang, serta 951.926 terendam.
BNPB juga mencatat fasilitas yang rusak termasuk fasilitas pendidikan sebanyak 1.235 unit, dan 641 tempat peribadatan, 84 fasilitas kesehatan, 163 perkantoran, serta 332 jembatan mengalami kerusakan.***
