Lalu apa arti dari motif batak Parang tersebut? Bagaimana sejarah dan filosofi batik motif Parang? Berikut penjelasannya, yang dikutip dari YouTube fadmi sustiwi.
Batik motif Parang merupakan batik sakral yang tidak bisa dikenakan sembarangan, karena bagi Keraton Surakarta sebagai ageman luhur, artinya hanya dipakai oleh Ageman Dalem Sinuhun dan Putra Sentana Dalem.
Nama dari Parang sendiri berasal dari kata 'pereng' atau pinggiran suatu tebing yang berbentuk lereng, yang mengambil dasar gambaran tebing di pesisir pantai selatan pulau Jawa, yang diberi nama Paranggupito, Parangkusumo, dan Parangtritis.
Ada pula yang berpendapat kata Parang diidentikkan dengan sebuah senjata tajam yang berupa parang atau sejenis pedang.
Nama Parang sangat erat kaitannya dengan keberadaan Ingkang Sinuhun Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram, setelah pindahnya pusat pemerintahan Jawa dari Demak ke Mataram.
Tempat tersebut dikatakan sebagai 'teteki' atau tempat bertapa raja Mataram pertama yang mengilhami munculnya batik lereng atau Parang.
Motif Parang memiliki filosofi melambangkan kewibawaan, kekuasaan, kebesaran, serta simbol semangat keberanian dan pantang menyerah.***