DESKJABAR - Rencana pemerintah Indonesia mengimpor beras untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di Perum Bulog dalam waktu dekat, mendapat tanggapan dari berbagai pihak.
Ketersediaan beras dinilai melimpah, pihak KTNA, Perhiptani, dan FKP4S menolak impor beras, karena memprediksi cadangan di masyarakat cukup, berkaitan produksi pertanian.
Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Fathan Al Rasyid, di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022, mengatakan Pemerintah tidak perlu impor beras, karena cadangan beras yang ada di masyarakat cukup.
Baca Juga: Jawa Barat Jadikan Pertanian Kekuatan Ekonomi Hadapi Tahun 2023, Petani Milenial Digenjot
“Tidak perlu impor beras, karena sebeneranya barang nya (gabah) ada di tangan petani, yang perlu dilakukan adalah gerakan penyerapan gabah dari petani,” ujarnya, melalui siaran pers.
Ia menilai, tidak perlu emosional dalam menghadapi isu ini, cadangan beras di masyarakat cukup.
“Petani dalam rangka ketahanan pangan keluarga punya stok, pedagang pengecer juga punya stok, begitupun penggilingan, sedangkan di Bulog itu kan cuma 5%,” katanya.
Baca Juga: Pertanian, Budidaya Mangga Jawa Barat, Mesin Pembasmi Lalat Buah Dibuat di Karawang Dukung Pemasaran