Masa terus berputar dan mengakar
Rasa ini mulai halai-balai
Pergi untuk mencari
Datang untuk menghilang
Kapan akan bersama?
Pertemuan hanya berdetik
Sedang rindu terus berintik-rintik
Engkau adalah cinta pertama
Meski hanya sesekali kujumpa
Kebaikanmu terasa
Meski kau tak lagi ada...
Dalam bayang memudar
Kumasih mengingatmu samar
Senyum tulusmu terpancar
Menguraikan segala sukar
Mereka bilang engkau sebaik malaikat
Mendahulukan bahagia sesiapa sebelum bahagiamu Merelakan kepingan keringatnya
Mengorbankan susahnya sendiri
Duhai Ayah...
Terkadang kurasa tak apa tak memilikimu utuh...
Meski dilain masa tangisku pecah merinduimu tanpa balas...
Saat dada sesak dengan kejam dunia
Dan tak ada yang bisa kuajak bertukar kata..
Kurasa hanya kau yang dapat memahami
Karena sepertinya kita sehati
7. Puisi oleh: anonim
Ijinkan aku tersandar di bahumu meski aku sudah tak kecil lagi
Berayun di lengan tanganmu yang kokoh
Merasakan damai hidup yang tak terganggu
Memiliki semua hal hanya dengan berada di pelukanmu
Merasakan terang dunia meski malam telah tiba
Teduh kedamaian kau sajikan
Menguatkan tangan tak bertulang untuk bangkit
Ku mohon aku selalu kecil agar kau tak menua
Desah nafasmu kembali tak terdengar berat
Detak jantung penuh semangat bagai langkah amukan kuda