Widjo Kongko menyatakan, hasil penelitian terbaru Pepen Supendi dan tim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang potensi tsunami dari gempa Megathrust di selatan Pulau Jawa, harus ditanggapi secara serius.
Hasil penelitian Pepen Supendi dan tim BMKG yang terbit pada Oktober 2022 menyebutkan bahwa gempa bumi Megathrust dengan magnitudo 8,9 berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 34 meter.
Laporan EOS Science News By American Geophysical Union menyebutkan, gempa Megathrust terjadi akibat pecahnya batas lempeng di bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi.
Kondisi tersebut menyebabkan gerakan relatif antar lempeng tidak terbendung dan tekanan terkumpul di area dua lempeng, yang akan dilepaskan melalui gempa dahsyat yang disebut Megathrust.
Menurut Widjo Kongko, tsunami akibat gempa bumi Megathrust dapat menimbulkan bencana luar biasa.
Oleh karena itu, kata dia melanjutkan, daerah-daerah tepi pantai di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera serta negara-negara di sekitar Samudra Hindia perlu meningkatkan upaya mitigasi bencana.
Ia menyarankan perlunya meninjau kembali strategi mitigasi bencana yang sudah ada untuk dievaluasi dan diperbaiki guna mengantisipasi kemungkinan terjadi tsunami akibat gempa bumi Megathrust.
Baca Juga: Kode Redeem Free Fire 9 November 2022,; Belasan Item Gratis Hari Ini, Kolaborasi FF x JKT 48
"Review kembali dokumen rencana kontingensi dan rencana operasi, peta jalur evakuasi, sistem peringatan dini untuk mitigasi tsunami, terutama di wilayah pesisir Jawa-Sumatera. Serius dan segera," tutur Widjo Kongko.