DESKJABAR - Mitigasi bencana gempa adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana gempa bumi.
Gempa bumi akhir-akhir ini sering terjadi di wilayah Indonesia. seperti terakhir hari kemarin 29 Agustus 2022 terjadi gempa berkekuatan 6,4 M, di daerah Mentawai Sumatera Barat. tidak berpotensi tsunami
“Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi ,” tulis BMKG dalam situs resminya, Senin 29 Agustus 2022.
Ketika ada arahan dari BMKG sudahkah tahu apa yang akan dilakukan, persiapan yang dilakukan sebelum gempa ,
Ketika gempa terjadi kita harus berbuat apa, apa yang telah disiapkan, dan setelah gempa selesai harus tahu juga mau apa, diperkirakan ada gempa susulan atau tidak, inventarisir kerusakan dan kerugian,
Tujuan utama (ultimate goal) dari Mitigasi Bencana adalah sebagai berikut :
Baca Juga: Bencana Alam Gempa Bumi Tahun 1699 Menewaskan 28 Orang, Melanda Jakarta Hingga Gunung Salak
Sebelum terjadi gempa bumi,
1. Memastikan, mengevaluasi dan merenovasi bagunan.
Gempa terkadang dapat merobohkan sejumlah bangunan roboh, akibat bangunan tidak sanggup menahan guncangan gempa.
Untuk itulah diperlukan evaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan untuk menghindari atau memperkecil korban terkena robohan bangunan karena gempa.
2. Kenali lingkungan tempat anda bekerja. perhatikan letak tangga darurat atau pintu keluar atau lift untuk bisa segera keluar jika terjadi gempa bumi, dan mengetahui dimana tempat berlindung jika terjadi gempa.
Hal lain yang harus diketahui adalah belajar melakukan P3K atau Pertolongan Pertama pada Kecelakaan, mengoperasikan alat pemadam kebakaran dan catat semua nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
3. Persiapan rutin pada tempat anda bekerja dan tempat tinggal.
Misalkan perabotan lemari dipastikan diikat atau dipaku menempel pada dinding agar menghindari jatuh atau roboh ketika terjadi gempa, karena hal ini bisa membahayakan orang-orang yang dekat dengan dia.
Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah untuk menghindari kebakaran., juda matikan air , gas, kompor, listrik apabila sedang tidak digunakan.
4.Salah satu penyebab celaka ketika terjadi gempa adalah kejatuhan benda atau material yang tersimpan dengan labil, artinya dengan guncangan sedikit saja bisa terjatuh. upayakan supaya posisinya stabil.
5. Siapkan barang- yang harus selalu ada dirumah seperti kotak P3K , senter , lampu,radio serta makanan dan air.
Lalu apa yang harus dilakukan pada saat gempa bumi?
1. Jika berada dalam bangunan dengan bersembunyi di bawah meja.cari tempat yang aman dari reruntuhan dan goncangan serta lari keluar jika masih dapat dilakukan.
Baca Juga: Mau Bibit Tanaman Gratis? Dinas Kehutanan Jawa Barat Sediakan Banyak, Begini Cara Mendapatkannya
2. Jika berada di area terbuka, hindari bangunan yang ada disekitar anda, perhatikan tempat berpijak dan segera hindari jika ada retakan tanah.
3. Jika sedang mengendarai mobil, segera keluar dan turun menjauh dari mobil. segera hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
4. Jika tinggal di pantai atau sedang berada di daerah pantai, segeralah menjauh untuk menghindari resiko terjadi tsunami.
Pada intinya perhatikan lingkungan sekitar, baca situasi dan tetap waspada.
Setelah terjadi gempa
1.Jika anda berada didalam bangunan , segera keluar dengan tertib. usahakan menggunakan tangga bisa bukan menggunakan lift atau eskalator.
periksa jika ada yang terluka, lakukan P3K atau segera minta tolong apabila ada yang terjadi luka parah baik anda sendiri atau orang disekitar.
2. Periksa lingkungan sekitar , mungkin terjadi kebakaran, kebocoran gas, periksa jika terjadi arus pendek listrik dan aliran air.
3. Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa, untuk menghindari tertimpa rubuhan bangunan.
Jangan berkeliaran di daerah sekitar gempa, untuk menghindari gempa susulan.
4. Pantau informasi dari yang berwenang, jangan dari sumber yang tidak jelas sumbernya.
Di Jepang, mitigasi bencana ini diberikan kepada anak-anak sekolah dan orang kantor di gedung, karena jepang dikenal sebagai negara yang paling sering mengalami gempa bumi. dilakukan juga simulasi agar ketika terjadi gempa sesungguhnya sudah tidak canggung dan tidak panik lagi.***