4 Tradisi Ekstrim Merayakan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

- 22 Agustus 2022, 10:10 WIB
4 tradisi ekstrim merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia
4 tradisi ekstrim merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia /Instagram @wonderfulntb/

 

 

DESKJABAR - Indonesia memiliki banyak pulau dan banyak suku bangsa sehingga membuat aneka ragam kebudayaan.

Masyarakat Indonesia dalam merayakan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia tidak selalu tepat di tanggal 17 Agustus.

Tradisi ekstrim peringatan kemerdekaan Republik Indonesia dilaksanakan dari sebelum hingga sesudah tanggal 17 Agustus.

Salah satu hal yang membuat Indonesia unik adalah ribuan budaya yang ada dan berkembang melalui pelestarian lokal.

 Baca Juga: 4 Tradisi Unik Merayakan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Alhasil, ada banyak tradisi ekstrim yang bisa ditemukan di kepulauan yang beraneka ragam ini, mulai dari hal yang masuk akal hingga yang diluar nalar.

Dalam rangka merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.

Berikut ini ada 4 tradisi ekstrim yang telah DeskJabar rangkum untuk merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia:

1.Pacu Kuda, Gayo, Aceh.

Pacu Kuda Gayo Aceh/Instagram @ferdy.siregar
Pacu Kuda Gayo Aceh/Instagram @ferdy.siregar

Tradisi pacuan kuda di Gayo, Aceh ini sudah sejak jaman kolonial belanda, biasanya diselenggarakan setelah panen hasil pertanian.

Pacuan kuda ini yang masuk ke dalam tradisi ekstrim yaitu yang menjadi jokinya adalah seorang anak atau remaja.

Tradisi pacuan kuda Gayo ini didelenggarakan dua kali dalam setiap tahunnya di Kabupaten Aceh Tengah.

Tradisi pacuan kuda ini diselenggarakan pada bulan Pebruari memperingati HUT Kota Takengon dan bulan Agustus atau September memperingati HUT RI.

Baca Juga: Kuy Liburan Bersama Bestie, Berikut 6 Rekomendasi Villa Instagramable dan Unik di Bandung

2. Sepakbola Api, Sumba dan Jawa.

Sepakbola Api/Instagram @hanifphotography
Sepakbola Api/Instagram @hanifphotography

Sepak bola merupakan salah satu permainan yang memiliki banyak penggemar baik di Indonesia maupun di dunia.

Indonesia memiliki tradisi sepak bola versi ekstrim yang menggunakan api, di Sumba Barat permainan ini biasa dimainkan dan disebut dengan nama Laliang.

Sedangkan di Pulau jawa tradisi ekstrim tersebut juga kerap dimainkan oleh murid-murid di pesantren pada umumnya

Tradisi ekstrim ini muncul saat bulan Ramadan, dalam rangka menyambut bulan suci sepakbola api tersebut pun sering dimainkan setelah sholat tarawih.

Selain itu juga permainan sepakbola api selalu dimainkan saat merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Prakerja Gelombang 42 Telah Resmi Dibuka Nih Cuy, Berikut Cara Daftar di www.prakerja.go.id

3. Sepakbola Durian, Kebumen.

Sepakbola Durian/Instagram @budayainyong
Sepakbola Durian/Instagram @budayainyong

Masyaratkat Kebumen dalam merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia salah satunya dengan mengadakan sepakbola durian.

Bola yag diganti dengan buah durian diibaratkan sebagai duri yang mengganggu keutuhan NKRI, maka duri-duri tersebut harus disingkirkan dengan cara ditendang.

Peserta sepakbola durian ini tidak dapat diikuti oleh sembarang orang, karena dalam permainan ini para pemain dilarang menggunakan alas kaki untuk menendang.

Peserta juga diwajibkan bagi yang sudah cukup umur atau dewasa, tak jarang tradisi ekstrim ini dilakukan oleh anggota Densus 88, TNI, maupun forum spiritual.

Baca Juga: Jadwal dan Live Score Badminton BWF World Championships 2022, Chico Siap Hadapi Ng Tze Yong

4. Peresean, Lombok.

Peresean Instagram @elitehavens.ru
Peresean Instagram @elitehavens.ru

Setiap tahun, dalam rangka merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, Pulau Lombok mengadakan lomba Peresean yang menghadirkan pepadu (gladiator) ternama untuk memperebutkan kelincahan.

Peresean sendiri merupakan seni pertunjukan tradisional masyarakat Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Tradisi ektrim ini mempertemukan para pepadu dari berbagai pelosok Lombok untuk saling berperang berbekal tongkat rotan dan tameng yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau.

Meski termasuk dalam seni tradisi ekstrim, Peresean juga memiliki premis moral yang bijaksana.

Pertempuran antara dua pria dianggap sebagai ritus peralihan tradisional untuk menguji nilai persaudaraan dan kesatriaan seorang pria.

Saking populernya, tradisi ekstrim ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik domestik maupun internasional, yang datang ke Lombok.

Itulah 4 tradisi ekstrim dalam merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di berbagai daerah.***

Editor: Suhardi Arjuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x