Peserta sepakbola durian ini tidak dapat diikuti oleh sembarang orang, karena dalam permainan ini para pemain dilarang menggunakan alas kaki untuk menendang.
Peserta juga diwajibkan bagi yang sudah cukup umur atau dewasa, tak jarang tradisi ekstrim ini dilakukan oleh anggota Densus 88, TNI, maupun forum spiritual.
Baca Juga: Jadwal dan Live Score Badminton BWF World Championships 2022, Chico Siap Hadapi Ng Tze Yong
4. Peresean, Lombok.
Setiap tahun, dalam rangka merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, Pulau Lombok mengadakan lomba Peresean yang menghadirkan pepadu (gladiator) ternama untuk memperebutkan kelincahan.
Peresean sendiri merupakan seni pertunjukan tradisional masyarakat Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Tradisi ektrim ini mempertemukan para pepadu dari berbagai pelosok Lombok untuk saling berperang berbekal tongkat rotan dan tameng yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau.
Meski termasuk dalam seni tradisi ekstrim, Peresean juga memiliki premis moral yang bijaksana.
Pertempuran antara dua pria dianggap sebagai ritus peralihan tradisional untuk menguji nilai persaudaraan dan kesatriaan seorang pria.