Menurut Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Bharada E yang saat itu sedang berada di lantai dua mendengar sumber teriakan dari Putri Ferdy Sambo dan menghampiri kamarnya.
Bharada E bertanya “ada apa?”, namun Brigadir J malah langsung melepaskan tembakan ke arahnya. Tidak tinggal diam, Bharada E langsung mengeluarkan senjata api dan diakhiri dengan tewasnya Brigadir J.
“Ini pembelaan, jadi Bharada E membela diri saat mendapatkan ancaman dari Brigadir J dengan tembakan. Jadi bukan menodong tapi melakukan penembakan terhadap Bharada E” ungkap Brigjen Ahmad.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pemeriksaan saksi-saksi diperoleh keterangan Bharada E melakukan penembakan sebanyak lima kali. Sedangkan Brigadir J melakukan penembakan sebanyak tujuh kali.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Alam Pantai Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Nomor 5 seperti Tanah Lot Bali
Motif Bharada E tembak Brigadir J merupakan tindakan untuk melindungi diri. Namun, pernyataan polisi ini masih terkesan prematur.
Apa yang mendasari Brigadir J langsung menembak Bharada E usai diduga melakukan tindakan pelecehan saat ini belum jelas.
Sementara itu kondisi Putri Candrawathi masih dalam penangan pihak medis. Diketahui saat ini Putri Candrawathi masih menjalani perawatan intensif mengenai dampak psikologis yang dialaminya.
Sehingga, polisi belum dapat keterangan lengkap tentang motif sebenarnya Brigadir J dan Bharada E.