Tanggal Berapa Idul Adha 2022? BRIN Sebut Potensi Perbedaan, Butuh Kalender Islam Global Jika Ingin Sama

- 23 Juni 2022, 16:13 WIB
Ilustrasi Idul Adha, tanggal berapa? Berbeda atau sama?
Ilustrasi Idul Adha, tanggal berapa? Berbeda atau sama? /Pixabay/Konevi/

DESKJABAR - Seperti juga Idul Fitri, Idul Adha 2022/ 1443 Hijriyah berpotensi ada perbedaan tanggal, 9 Juli atau 10 Juli.

Perbedaan ini berdasarkan dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia.

Pontensi perbedaan tanggal jatuhnya Idul Adha dikemukakan Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin.

“Ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia, yaitu kriteria Wujudul Hilal dan kriteria Baru MABIMS. Kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari,” kata Thomas di laman BRIN, 7 Juni 2022.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Pohon Sawo Berhantu Dekat TKP Jadi Bahan Penasaran di Malam Hari

Kriteria Baru MABIMS, jelas Thomas, mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal), yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat, dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Kriteria Baru MABIMS itu digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam.

Pada saat Maghrib, 29 Juni 2022, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk. Artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi. Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Dzulhijjah 1443 jatuh pada 30 Juni 2022, dan Iduladha jatuh pada 9 Juli 2022. Sedangkan hari libur nasional yang menyatakan Iduladha 1443 jatuh pada 9 Juli 2022 masih didasarkan pada kriteria lama MABIMS, yaitu tinggi minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam,” jelas Thomas.

Baca Juga: 8 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Berhenti Merokok, Salah Satunya Menurunkan Risiko Serangan Jantung

“Hal ini dikarenakan agenda libur nasional masih mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditetapkan pada tahun 2021. Sedangkan kriteria MABIMS ini baru ditetapkan pada tahun 2022,” lanjut Thomas.

Jika mengacu pada garis tanggal kriteria baru MABIMS, menunjukkan di Indonesia saat maghrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.

“Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat. Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022,” tambahnya.

Baca Juga: Juri MTQ Tingkat Jabar di Sumedang Meninggal di Hotel, Dony : Innalillahi wa innailaihi rajiun

“Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443, yang waktunya akan diinformasikan lebih lanjut oleh Kementerian Agama," papar Thomas.

Senada dengan BRIN, Muhammadiyah pun menyebutkan tentang dua padangan terkait dengan Idul Adha 2022.

Disebutkan di laman muhammadiyah.or.id, di seputar penentuan Idul Adha ada dua pandangan yang berkembang.

Pertama, berpandangan bahwa ‘Arafah’ adalah waktu, maka peristiwa Arafah adalah 9 Zulhijah sesuai kalender Islam negara masing-masing.

Kedua, berpandangan bahwa ‘Arafah’ adalah tempat, maka peristiwa Arafah yang sedang terjadi di Arab Saudi sebagai rujukan untuk menentukan hari Arafah dan Idul Adha.

Ada tiga metode yang selama ini berkembang di Indonesia, yaitu: wujudul hilal, imkan rukyat, dan rukyatul hilal.

Susiknan Azhari pakar Ilmu Astronomi Islam-Hukum Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta menjelaskan berdasarkan data hasil hisab yang dikompilasi dalam Temu Kerja Hisab Rukyat di Yogyakarta tahun 2020/1443 menunjukkan, data awal yang menggunakan markaz Pelabuhan Ratu hasilnya bulan Zulkaidah 1443 H digenapkan menjadi 30 hari. Ini karena tidak memenuhi kriteria MABIMS (2,3,8).

Sehingga sejak awal dimungkinkan terjadi perbedaan dalam pelaksanaan Idul Adha 1443 H.

"Namun dengan menggunakan markaz Cibeas Pelabuhan Ratu hasil perhitungan menunjukkan awal bulan Zulhijah 1443 H jatuh pada Kamis 30 Juni 2022. Hasil ini sama dengan perhitungan wujudul hilal yang dilakukan Muhammadiyah," katanya.

Oleh karena itu, wukuf di Arafah pada Jumat 8 Juli 2022 dan Idul Adha 1443 H pada Sabtu 9 Juli 2022.

Namun Indonesia melakukan perubahan kriteria imkan rukyat MABIMS dari 2,3,8 menunjuk 3,6.4. Hal ini, kata Susiknan, sebagai konsekuensi kesepatakan bersama yang ditandantangani para Menteri Agama di bahwa payung MABIMS.

Berdasarkan kriteria baru ini (3,6.4) maka secara teori data hasil hisab awal bulan Zulhijah 1443 H di atas tidak memenuhi kriteria baru.

Akibatnya, awal bulan Zulhijah jatuh pada Jumat 1 Juli 2022 dan Idul Adha 1443 pada 10 Juli 2022.

Selain itu, secara teori hasil rukyatul hilal di lapangan tidak bisa diterima dalam sidang Isbat awal Zulhijah 1443 H yang akan digelar pada 29 Juni 2022, dan perbedaan Idul Adha 1443 tidak bisa dihindari.

“Merujuk pada pengalaman sidang Isbat Awal Ramadan dan Syawal 1443 H peran Menteri Agama RI sangat menentukan apakah kebersamaan yang akan diutamakan atau keragaman yang menjadi pilihan. Hal ini akibat dari kesepakatan kriteria baru MABIMS sebatas perubahan kriteria belum dilengkapi garis panduan yang menjadi acuan bersama,” tutur Susiknan.

Karena ada perbedaan di berbagai negara, Susikan menilai perlunya Kalender Islam Global. Kalender Islam Global berprinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia.

Hal ini sebagai upaya mempertemukan kelompok yang berpandangan Idul Adha mengikuti negara masing-masing dan kelompok yang berkeyakinan Idul Adha mengikuti Arab Saudi.

“Tentu saja konsep ini perlu dikaji secara terbuka dengan pendekatan akademik melalui sosialisasi secara berkelanjutan. Jika konsep Kalender Islam Global ini diterima umat Islam maka perdebatan seputar perbedaan Idul Adha dapat diakhiri,” ujar Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Muhammadiyah.or.id BRIN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x