Menurutnya, beragama tidak boleh merasa paling benar dan paling suci, karena hanya Allah Yang Maha Tahu siapa yang paling bertaqwa di antara kita.
“Hal yang paling penting justru sambut dan mulailah puasa Ramadhan apakah yang hari Sabtu maupun Ahad dengan niat ikhlas, rendah hati, sabar, dan khusyuk untuk beribadah Lillahi-ta’ala. La’allakum tattaquun, agar setiap muslim yang berpuasa menjadi lebih bertaqwa sebagaimana tujuan berpuasa,” tutur Haedar Nashir lagi.
Oleh karena itu, ia berharap pada seluruh kaum muslim yang mulai awal puasa Sabtu ataupun Minggu, untuk berlomba untuk menjadikan diri makin bertaqwa.
Jadikan ibadah puasa ajang menjadi orang yang lebih baik, makin saleh, berilmu, bijaksana, dan beramal kebajikan yang melampaui sehingga menebar rahmat bagi semesta alam.
Laksanakan segala amalan ibadah di bulan suci ini dengan ikhlas dan benar, serta mau berbagi kebaikan dengan tetangga dan sesama apapun agama, golongan, dan perbedaan lainnya.
Instrospeksilah untuk diri sendiri apakah puasa dan hidup kita di bulan Ramadhan tahun ini menjadi semakin baik atau tidak.
“Bismillahirrahmanirrahim. Luruskan niat berpuasa Ramadhan dengan benar, baik, dan bersih,” tutur Haedar Nashir mengakhiri.***