Ini adalah memang proses alam yang terus berlangsung setiap saat dan pada waktunya akan terjadi.
Daryono menyebut bahwa saat ini pada kondisi ratusan tahun setelah gempa megathrust dan belum terjadi.
Siklusnya kan sudah jelas bisa terjadi setelah lama ratusan tahunn lalu terjadi.
Banyak yang sudah kita catat seperti gempa Pangandaran dengan magintudo 7.7 pada 2006 lalu dan gempa Bengkulu 8.7 bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Daryono juga memastikan bahwa BMKG akan terus meningkatkan performa peringatan dini tsunami agar lebih cepat dan akurat.
"Dalam ketidakpastian kapan terjadinya itu kita masih dapat menyiapkan upaya mitigasi konkret seperti membangun bangunan tahan gempa, memodalkan bahaya gempa dan tsunami, kemudian menjadikan model ini sebagai acuan mitigasi," ujar Daryono sebagaimana dikutip DeskJabar.com dari Antara.***