Karena Transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi dari Delta. Tetapi yang dirawat akan lebih sedikit. Sehingga strategi layanan Kementerian Kesehatan digeser.
Yang tadinya fokus ke rumah sakit, maka untuk menangani varian Omicron ini fokusnya ke rumah karena akan banyak orang yang terkena Omicron tetapi tidak harus dirawat ke rumah sakit.
Dikatakan Budi Gunadi Sadikin, pasien yang dirawat di rumah adalah mereka yang tingkat saturasinya ada di atas 95.
Sementara itu, pihak Kementerian Kesehatan, diakui Budi Gunadi Sadikin, sudah menjalin kerjasama dengan 17 penyedia jasa telemedisin.
Hal itu dilakukan untuk memastikan agar pasien yang menjalani perawatan di rumah, tetap bisa mendapatkan akses untuk konsultasi ke dokter dan mendapatkan obat.
Baca Juga: KABAR PERSIB PALING UPDATE, Victor Igbonefo Ngotot Tampil Lawan Bali United, Ini Alasannya
Menurut Budi Gunadi Sadikin, pasien yang mengalami sakit dan tidak ada gejala, tetapi ada batuk pilek dan demam selama saturasinya di atas 95 tidak perlu ke rumah sakit.
Tetapi jika tidak ada gejala apa apa tinggal saja di rumah tidak perlu melakukan apa apa dan menjalani isolasi. Namun jika ada gejala nanti dikirim obat.
Obat yang diberikan adalah seperti paket obat yang pernah diberikan pemerintah pada pertengahan 2021 lalu. Tetapi untuk Omicron ditambah molnupiravir dari Merck.