Network
DESKJABAR - Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa ini meletus dan mengeluarkan abu vulkanik pada Sabtu 4 Desember 2021.
Gunung yang menjadi pasak pulau Jawa ini tercatat sering meletus dan mengeluarkan abu vulkanik. Namun tetap menyimpan pesona yang luar biasa.
Keindahan yang disajikan Gunung Semeru sulit dilupakan. Para pendaki selalu merindukan untuk bisa kembali menjajaki Gunung Semeru.
Semeru sedang berduka, pada Sabtu 4 Desember 2021 sore Semeru meletus mengakibatkan kerusakan parah di daerah terdampak.
Baca Juga: Gunung Semeru dan Ramalan Jayabaya Pulau Jawa akan TERBELAH Dua 'Lagi', Ini Kata Denny Darko
Baca Juga: CARA Paling Mudah Download Video TIKTOK Tanpa Watermark dan Tanpa Logo HD 2021
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang pada Rabu 8 Desember 2021 tercatat ada 34 orang yang meninggal dunia. Dan 16 orang masih dalam proses pencarian.
Tidak hanya korban manusia, letusan Semeru juga mengorbankan hewan ternak. Tercatat ada 3.021 ekor hewan yang mati akibat lahar panas. Ada 764 ekor sapi, 684 ekor kambing dan sisanya 1.578 ekor unggas.
Gunung Semeru erat kaitannya dengan ramalan Jayabaya, atau Sri Aji Joyoboyo salah satu raja terkenal di Kerajaan kediri.
Pangeran Joyoboyo memerintah kerajaan kediri dari tahun 1120 sampai 1157 atau menjadi raja selama 37 tahun.
Dari kitab Jangka Jayabaya, bait ke-164 sang raja berucap suatu saat Pulau Jawa akan terpotong menjadi dua.
