UPDATE ERUPSI GUNUNG SEMERU, Nasib Pendaki dan Penambang Pasir di Gunung Semeru Belum Diketahui

- 4 Desember 2021, 23:40 WIB
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto terus berkoordinasi dengan TNI dan pemerintah daerah setempat terkait musibah letusan Gunung Semeru.
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto terus berkoordinasi dengan TNI dan pemerintah daerah setempat terkait musibah letusan Gunung Semeru. /YouTube BNPB Indonesia/

DESKJABAR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus berkoordinasi dengan TNI dan pemerintah daerah setempat terkait potensi korban dari kalangan pendaki gunung dan penambang pasir yang terperangkap dalam musibah letusan Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

"Sampai sekarang belum ada informasi apakah ada pendaki Gunung Semeru yang terperangkap," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto dalam keterangan pers melalui kanal YouTube BNPB, Sabtu 4 Desember 2021 malam.

Namun Suharyanto menyatakan bahwa Bupati Lumajang telah mengonfirmasi adanya penambahan korban dari kalangan penambang pasir yang masih berusaha dievakuasi.

Baca Juga: Misteri Temuan Puntung Rokok Danu di Asbak Terungkap, Rupanya Ini Alasan Danu Sering Datang ke Rumah TKP

"Karena pada saat kejadian letusan, para penambang pasir ini dalam titik yang tidak sempat untuk dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Ini masih diupayakan oleh BPBD, TNI, Polri yang berada di sana, termasuk BNPB," tuturnya.

Mengenai proses evakuasi korban erupsi Gunung Semeru, Suharyanto menjelaskan bahwa evakuasinya dialihkan menuju Kabupaten Malang akibat kendala abu tebal.

"Tim evakuasi ada hambatan. Debunya sangat tebal sehingga mobil-mobil yang tidak dobel gardan susah bergerak," ucap Suharyanto.

Ia juga mengungkapkan bahwa debu tebal akibat erupsi Gunung Semeru menyebabkan Jembatan Gladak Perak sepanjang sekitar 100 meter di atas permukaan Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, tidak bisa dilalui kendaraan.

"Dari unsur TNI-Polri sudah masuk, ada jembatan Gladak Perak yang putus. Ini salah satu hambatan pelaksanaan evakuasi pengungsi. Para pengungsi ini kalau jembatan tidak putus, dievakuasi ke arah Lumajang. Karena putus hanya bisa dievakuasi ke arah Malang," tuturnya. 

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Youtube BNPB Indonesia Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x