GEMPA BUMI Guncang Gorontalo: Berkekuatan Magnitudo 6,2 WARGA PANIK TSUNAMI, Oktober 2021 Terjadi 844 Kali

- 7 November 2021, 05:31 WIB
Warga yang masih trauma akibat gempa bumi berada di dalam tenda posko pengungsian sementara yang didirikan TNI-Polri di Kelurahan Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin 25 Oktober 2021
Warga yang masih trauma akibat gempa bumi berada di dalam tenda posko pengungsian sementara yang didirikan TNI-Polri di Kelurahan Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin 25 Oktober 2021 /ANTARA FOTO/AJI STYAWAN/

DESKJABAR - Gempa bumi cukup besar berkekuatan magnitudo 6,2 telah mengguncang Gorontalo tadi malam,  Sabtu 6 November 2021 pukul 22.37 Wita dengan kedalaman 20 kilometer.

Banyak warga sangat panik terjadi tsunami saat gempa terjadi karena guncangannya terasa kuat.

“Gempanya beberapa detik tapi kuat, makanya saya langsung gendong anak yang sudah tidur ke bagian teras rumah,” kata seorang warga Kota Gorontalo, Ismail

Namun BMKG Gorontalo menegaskan gempa tersebut tidak berpotensi memicu terjadinya tsunami. Gempa tersebut berada pada 0,16 Lintang Selatan dan 124,35 Bujur Timur.

Pusat gempa diketahui berada pada 71 kilometer tenggara Bolaanguki Bolsel, Sulawesi Utara, 98 kilometer Kotamobagu dan 163 kilometer Tenggara Gorontalo.

Ia berharap tidak ada gempa susulan terutama pada malam hari karena warga akan lebih panik. 

Baca Juga: MENGEJUTKAN SOPIR VANESSA ANGEL MENGAKUI: Pantesan Mobil Hancur dan Minta Korban Jiwa, ANALISA ROY SURYO BENAR

Baca Juga: Keluarga VANESSA ANGEL Kecelakaan di Jalan Tol, ROY SURYO: Sopir Tidak Ngantuk Tapi Main HP?

Baca Juga: INILAH 5 SELEBRITIS Indonesia yang Dimakamkan Satu Liang Lahat Selain Vanessa Angel dan Febri Ardiansyah

Oktober 2021 terjadi 844 kali gempa

BMKG mencatat terjadi sebanyak 844 kali aktivitas gempa bumi di wilayah Indonesia selama Oktober 2021 atau terjadi peningkatan dibandingkan September yang hanya 805 kali.

​​"Hasil monitoring BMKG selama Oktober 2021 di wilayah Indonesia terjadi aktivitas gempa sebanyak 844 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada September yang terpantau sebanyak 805 kali," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Sabmber 2021.

Daryono menjelaskan aktivitas gempa selama Oktober didominasi gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 yang terjadi sebanyak 831 kali. Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan September sebanyak 794 kali.

Sedangkan gempa signifikan dengan magnitudo di atas 5,0 terjadi sebanyak 13 kali atau mengalami peningkatan jika dibandingkan September sebanyak 11 kali. 

Sementara gempa dengan guncangan dirasakan oleh masyarakat selama Oktober 2021 terjadi sebanyak 71 kali meningkat dibandingkan September yang tercatat sebanyak 61 kali.

Baca Juga: DANU KASUS SUBANG Mungkinkah Jadi Tersangka? Penjelasan Roy Suryo Sangat Menohok

"Data jumlah gempa dirasakan ini di luar aktivitas gempa swarm yang terjadi di Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya, karena gempa yang terjadi di wilayah ini sebagian besar dirasakan oleh warga," katanya.

Hasil monitoring BMKG juga mencatat terjadi tiga kali peristiwa gempa yang merusak selama Oktober, yaitu gempa merusak di Karangasem dan Bangli, Bali 16 Oktober 2021 dengan magnitudo 4,8 yang berdampak merusak lebih dari 600 bangunan rumah, memicu longsoran yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa orang menderita luka-luka.

Kemudian Gempa Blitar-Malang pada 22 Oktober 2021 dengan magnitudo 5,3 yang berdampak merusak beberapa bangunan rumah, mushala dan gedung sekolah di kedua daerah tersebut.

Gempa merusak lainnya adalah rangkaian aktivitas gempa swarm sejak 23 Oktober 2021 yang mengguncang wilayah Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya yang berdampak merusak beberapa bangunan rumah warga.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah