Brotokusumo mengatakan, pembacaan siaran berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan di Gedung Bandoeng Hoso Kyoku Tegallega Bandung.
Siaran tersebut dipancarkan ke dunia melalui antena pemancar di Dayeuhkolot Bandung, di mana Brotokusumo menjadi teknisinya.
Baca Juga: Menyimak Sejarah Gapura Agustusan Saat Merayakan HUT Kemerdekaan RI Ke-76
Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, kata Brotokusumo, dibacakan oleh Sakti Alamsyah pada malam hari pukul 19.00. Yang dibacakan, adalah salinan tulisan tangan teks proklamasi yang dibawa rekan-rekannya dari Jakarta.
Berikutnya, berita proklamasi tersebut kemudian disusul disiarkan pula oleh teman-teman sesama penyiar lainnya, misalnya Ny. Odas Somadilaga dalam Bahasa Sunda, juga yang lainnya dalam Bahasa Inggris, Bahasa Tionghoa, dan Bahasa Urdu (Bahasa India).
Menurut Brotokusumo, walaupun saat itu masih bernama Bandoeng Hoso Kyoku, tetapi dalam siarannya Sakti Alamsyah sudah menyebutkan Siaran Radio Republik Indonesia (RRI). (Kodar Solihat/DeskJabar) ***