Arus Balik 2021, Pengangkutan Kapal Ferry dari Bakauheni Dimaksimalkan

- 16 Mei 2021, 18:46 WIB
Petugas gabungan dari Polri, TNI, Dishub dan Sat Pol PP memberhentikan dan memeriksa kendaraan yang akan melakukan perjalanan menggunakan kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Sabtu(8/5/2021). Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan dilakukan di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni sebagai upaya meminimalisir penyebaran COVID-19 sekaligus penerapan pemberlakuan pelarangan mudik lebaran mulai tangal 6-17 Mei 2021. ANTARA FOTO/Ardiansyah/aww.
Petugas gabungan dari Polri, TNI, Dishub dan Sat Pol PP memberhentikan dan memeriksa kendaraan yang akan melakukan perjalanan menggunakan kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Sabtu(8/5/2021). Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan dilakukan di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni sebagai upaya meminimalisir penyebaran COVID-19 sekaligus penerapan pemberlakuan pelarangan mudik lebaran mulai tangal 6-17 Mei 2021. ANTARA FOTO/Ardiansyah/aww. /ARDIANSYAH /ANTARA FOTO

DESKJABAR - Pengangkutan kapal ferry penyeberangan Bakauheni-Merak dibuka sampai 1.000 penumpang per kapal, untuk arus balik Lebaran 2021 yang diprediksi sampai Senin, 17 Mei 2021.

Otoritas penyeberangan Pelabuhan Bakaheuni, Lampung, membuka kapasitas maksimalnya untuk mengantisipasi penumpukan penumpang saat arus balik pemudik Lebaran 2021 yang diprediksi berlangsung Senin (17/5).

"Saya mengapresiasi pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang akan membuka tujuh dermaga yang tersedia. Artinya, semua dermaga akan dioperasikan, untuk menghindari penumpukan," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu, 16 Mei 2021.

Pihak ASDP melaporkan, sejak 22 April hingga 15 Mei 2021 ada 440.012 orang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera. Angka itu jauh dibawah prediksi 1,5 juta orang penyeberang.

Baca Juga: Doni Monardo Ingatkan Petugas, Hindari Fenomena Pingpong dan Balon Penyebaran Virus Corona

Situasi itu, kata Doni Monardo, adalah perhatian bagi semua petugas agar tidak terjadi penumpukan di satu titik.

"Pola koordinasi harus bisa dilaksanakan dengan baik di lapangan. Berhubung, kondisi arus balik akan berlangsung dalam putaran waktu 24 jam sehari, maka petugas harus diatur tiga shift agar senantiasa 'fresh'," katanya.

Doni juga mengapresiasi respons positif para pengusaha kapal ferry swasta yang telah bersedia untuk mengerahkan semua armada ferry-nya untuk 'stand by' jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Itu artinya pada saat terjadi lonjakan arus balik, sudah ada 69 ferry yang siaga dengan pengoperasian tujuh dermaga dan seluruh armada ferry yang ada.

Baca Juga: Nayeon dan Dahyun TWICE Biasa Bangun Pagi di Waktu Berbeda, Kamu Tim Mana?

Doni melaporkan satu unit ferry berkapasitas maksimal 1.000 penumpang. Artinya, akan ada 400 perjalanan penyeberangan dengan 69 unit ferry dan tujuh dermaga yang tersedia, dengan asumsi jumlah pemudik 400 ribu lebih akan kembali ke Jawa lewat Bakauheni.

Doni Monardo mengingatkan petugas lapangan untuk mengintensifkan perhatian terhadap titik-titik krusial, baik yang ada di Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, maupun di bandara-bandara yang padat arus mudik dan arus balik. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x