DESKJABAR – TNI AL perlu menghentikan sementara pengoperasian kapal selam KRI Cakra-401, guna mengantisipasi musibah serupa yang dialami kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali pada Rabu 21 April 2021.
Hal itu dikemukakan anggota Komisi I DPR RI,Farah Puteri Nahlia, dalam keterangan tertulis Kamis 22 April 2021. Dia menilai penghentian pengoperasian sementara tersebut dilakukan hingga ada kepastian dan kesiapan yang sempurna dari kapal selam tersebut.
Selain itu, pasca musibah yang menimpa kapal selam KRI Nanggala-402, Kementerian Pertahanan diminta untuk mengevaluasi seluruh alat utama system senjata (alutsista) tua yang masih digunakan.
Baca Juga: Jepang Berlakukan Keadaan Darurat untuk Sejumlah Kota Padat Penduduk
“Jangan sampai karena keterbatasan alutsista, penggunaan alutsista yang diduga telah obsolete menghambat tugas-tugas prajurit TNI dan bahkan membahayakan nyawa prajurit," katanya seperti dikutip dari dpr.go.id.
Politisi PAN itu menilai kapal buatan tahun 1980-an memang sudah seharusnya diganti dengan yang lebih baru.
Untuk itu, Farah meminta pemerintah memprioritaskan agenda modernisasi alutsista dan mengevaluasi seluruh kegiatan dan penganggaran yang tidak berkaitan dengan tugas utama TNI sebagai alat pertahanan.
"Penguatan modernisasi Alutsista TNI merupakan kebutuhan yang mendesak mengingat kondisi alutsista yang masih terbatas. Terpenting yang harus digarisbawahi dan kita semua harus ingat, alutsista renta harus diremajakan, jangan sampai mengorbankan para prajurit,” ujar Farah.