Dokter: Covid-19 Belenggu Kemajuan Pengendalian Tuberkulosis

- 24 Maret 2021, 08:58 WIB
Ilustrasi penderita tuberkulosis.
Ilustrasi penderita tuberkulosis. /Pixabay/Victoria_Borodinova/


DESKJABAR
- Bertepatan dengan peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada 24 Maret, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama menyoroti dampak pandemi Covid-19 pada pengendalian dan kemajuan program Tuberkulosis di dunia termasuk Indonesia.

Dia menyebut, dampak pandemi Covid-19 pada Tuberkulosis cukup besar. Pemodelan yang dibuat Stop TB Partnership dan Imperial College, Avenir Health, Johns Hopkins University dan USAID memperkirakan disrupsi akibat Covid-19 dapat membuat indikator kemajuan program Tuberkulosis dunia mundur ke situasi di 2013-2016.

"Jadi kemunduran 5 sampai 8 tahun," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 Maret 2021.

Baca Juga: Kesal Tak Direspon PUPR Cirebon, Warga Perbaiki Jalan Kabupaten yang Rusak Secara Swadaya

Publikasi lain menyebutkan, deteksi Tuberkulosis global menurun rata-rata 25 persen dalam 3 bulan sehingga akan ada peningkatan kematian akibat TB sebanyak 190 000 orang. Artinya untuk kawasan WHO Asia Tenggara akan ada penambahan 100.000 kematian.

"Kalau pada 2018 ada 1,49 juta kematian akibat Tuberkulosis di dunia maka akibat pandemi Covid-19 maka di tahun 2020 dapat terjadi 1,85 juta kematian di dunia," tutur Tjandra, seperti dikutip dari Antara.

Padahal, menurut dia, pengendalian Tuberkulosis di kawasan WHO Asia Tenggara, termasuk Indonesia awalnya berjalan cukup baik. Salah satu indikatornya, angka notifikasi kasus TB yang naik dari 2,6 juta di tahun 2015 menjadi menjadi 3,36 juta di tahun 2018 atau terjadi kenaikan sekitar 20 persen.

Baca Juga: PERAWATAN MOBIL, 5 Tips Berkendara Agar Hemat Bahan Bakar

Di sisi lain, keberhasilan pengobatan pada Tuberkulosis sensitif obat juga naik dari 79 persen pada kohort 2014 menjadi 83 persen pada kohort 2017.

Sementara dari jumlah kematian, data menunjukkan terjadi penurunan dari 758.000 di tahun 2015 menjadi 658.000 pada 2018.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah