Teroris di Jatim dan Poso Diselidiki, Apakah Ada Kaitan dengan MIT

- 18 Maret 2021, 15:41 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono, Rabu 10 Maret 2021.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono, Rabu 10 Maret 2021. /ANTARA/Laily Rahmawaty/

 

  DESKJABAR - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih terus menyelidiki apakah ada keterkaitan antara jaringan terorisme di Jawa Timur dengan di Poso, Sulawesi Tengah.

"Sedang didalami Densus 88, apakah kelompok ini ada hubungannya dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang ada di Poso pimpinan Ali Kalora," kata Kepala Biro Penerangan masyarakat Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Bandara Soekarno Hatta, Kamis, 18 Maret 2021.

Sebelumnya, sebanyak 22 terduga teroris di sejumlah wilayah Jawa Timur, yakni Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Kediri, Malang dan Bojonegoro ditangkap Detasemen khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri. Para terduga teroris itu menamakan diri sebagai Kelompok Fahim.

Baca Juga: Bus yang Mengangkut Wisatawan Indonesia Alami Kecelakaan di Turki, 4 Orang Harus Jalani Operasi

Baca Juga: Tragedi All England 2021, Dianggap Tidak Adil Ini yang Akan Dilakukan Menpora Zainudin Amali

Baca Juga: HUMOR SUEB: Cemburu ke Si Ganteng

Rusdi mengatakan sebelum ditangkap sejumlah anggota kelompok Fahim bertemu dengan Taufik Bulaga (TB) alias Upik Lawanga. Upik Lawanga merupakan dalang dari beberapa peristiwa teror bom, seperti Bom Pasar Tentena, Bom Pasar Maesa, Bom Gor Poso, Bom Pasar Sentral, Bom Termos Nasi Tengkura, Bom Senter Kawua, dan rangkaian aksi teror lainnya pada 2004 hingga 2006.

"Hasil keterangan mereka, beberapa kali sebelum Upik Lawanga dan kelompok ini ditangkap, mereka melakukan pertemuan," ungkap Rusdi.

Beberapa waktu lalu, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menjelaskan daftar pencarian orang (DPO) MIT Poso yang sebelumnya berjumlah 11 orang itu, terbagi menjadi dua kelompok.

Satu kelompok berjumlah tujuh orang, dan satu kelompok lagi berjumlah empat orang. Kelompok yang berjumlah empat orang inilah terlibat kontak tembak dengan tim Satuan Tugas Madago Raya, gabungan TNI/Polri pada Senin (1/3).

"Terbagi dua kelompok, satu kelompok yang terdiri dari empat orang dipimpin Ali Kalora, dan satu kelompok lagi tujuh orang," ujarnya.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x