ADA Masalah Financial Close di Proyek Tol Getaci dan Tol Gilimanuk-Mengwi Bali, INILAH Perbedaan dan Persamaan

15 April 2023, 06:59 WIB
Saat Menteri PUPR meresmikan groundbreaking proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Bali pada September 2022. Ada hambatan financial close di proyek ini sepetto halnya di proyek Tol Getaci /YouTube KemenPUPR/

DESKJABAR –Jika menilik pada perkembangan proyek Tol Getaci atau Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, ternyata ada hal menarik. Proyek calon jalan tol terpanjang di Indonesia itu, memiliki persamaan namun juga ada perbedannya dengan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi di Pulau Bali.

Baik proyek Tol Getaci maupun proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Bali,dalam perjalanannya terhambat akibat masalah yang sama yakni masalah financial close atau dukungan pendanaan. Akibatnya kedua proyek jalan tol itu berjalan tersendat-sendat bahkan molor dari rencana semula.

Baca Juga: PEMBEBASAN Lahan Tol Getaci, Setelah Desa Padamukti Giliran Desa Karangmulya yang Terima Pembayaran UGR

Meski menghadapi terhambat masalah financial close, namun, kedua proyek jalan tol tersebut dalam perkembangannya sama-sama dipastikan akan terus berlanjut, meski yang satu belum ada pengerjaan fisik, sementara yang satu lagi sudah ada pengerjaan fisik.

Keberlanjutan proyek baik Tol Getaci maupun Tol Gilimanuk-Mengwi Bali, karena kedua proyek tersebut sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional atau PSN. Jadi mau tidak mau kedua proyek tersebut harus terus berjalan dan rampung, meskipun harus molor dari jadwal.

Persamaan Tol Getaci dan Tol Gilimanuk-Mengwi Bali

Jika melihat dari perjalanan proyek Tol Gataci dan Tol Gilimanuk-Mengwi Bali ada sejumlah kesamaan dari kedua proyek jalan tol tersebut. Adapun beberapa kesamaan kedua proyek tersebu adalah :

1.Masuk dalam PSN

Meski kedua proyek jalan tol ini mengalami hambatan dalam perjalanan prosesnya, namun ada kepastian proyek akan terus berlanjut dan harus rampung, karena kedua proyek tersebut sudah masuk dalam PSN atau Proyek Strategis Nasional.

Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi masuk PSN berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.

Baca Juga: PEMKOT Bandung Lepaskan 21 Bidang Tanah untuk Proyek Tol Getaci, Target Seksi 1 Selesai pada Tahun 2024

Tol ini bakal membentang sepanjang 96,8 kilometer dari Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, sampai dengan Mengwi, Badung, dengan anggaran mencapai Rp 24, 6 triliun dan ditargetkan selasai pada tahun 2024.

Sedangkan proyek Tol Getaci masuk dalam PSN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Proyek Tol Getaci akan membentang sejauh 206,65 kilometer yang menjadikannya sebagai calon tol terpanjang di Indonesia, dan akan menghabiskan biaya mencapai Rp 56 triliun. Sebelumnya dalam rencana awal, proyek ini akan selesai tahun 2024 untuk Tahap 1, dan Tahap 2 jadwal pengerjaan tahun 2027 hingga 2029.

2.Terhambat Financial Close

Kesamaan selanjutnya adalah baik proyek Tol Getaci maupun Tol Gilimanuk-Mengwi Bali, saat ini kedua proyek tersebut terkendala masalah financial close atau dukungan pendanaan dari pihak perbankan.

Dirjen Bina Marga pada Februari 2023 mengatakan bahwa proyek Tol Getaci akan dilakukan lelang ulang akibat konsorsium pemenang lelang sebelumnya dinyatakan fault akibat tidak mencapai financial close hingga tenggat waktu yang telah ditetapkan.

Konsorsium pemenang lelang sebelumnya akhirnya dinyatakan bubar dan proyek akan dilakukan lelang ulang, yang pelaksanaannya pada bulan April atau Mei 2023.

Baca Juga: Polres Metro Depok Amankan 367 Pelaku Tawuran Periode 1 Maret - 14 April 2023, Rata-rata Berstatus Pelajar

Tidak dicapainya financial close di proyek Tol Getaci terjadi setelah salah satu anggota konsorsium pemenang lelang sebelumnya yakni PT Waskita Karya mundur dari proyek tersebut dengan alasan perseroan mundur dari proyek tersebut karena perusahaan sedang dalam masa restrukturisasi dan likuiditas perusahaan yang terbatas.

"Kita mundur bukan berarti kehilangan peluang dari proyeknya. Kita akan ikut tender pembangunan proyeknya di konstruksinya. Ini dalam masa restru sama MRA itu kita memang di batasi untuk investasi besar atau mayoritas," jelas SVP Corporate Secretary Novianto Ari Nugroho.

Sementara itu, masalah yang sama juga yang membuat proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Bali terhenti di tengah jalan.

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI pada 29 Maret 2023, Kepala BPJT atau Badan Pengawas Jalan Tol, Danang Parikesit mengatakan bahwa proyek ini masih menunggu dukungan pembiayaan atau financial close dari perbankan. Sebelumnya sudah dilaksanakan perjanjian pengusahaan jalan tol pada 8 Maret 2023.

Perbedaan Proyek Tol Getaci dan Gilimanuk-Mengwi Bali

Meski demikian ada perbedaan mencolok dari kedua proyek jalan tol tersebut, yang justru hal ini harus menjadi perhatian Kementeriam PUPR, khususnya BPJT, dalam pengawasan terhadap calon investor atau peserta lelang proyek jalan tol.

Adapun perbedaan mencolok tersebut adalah di proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Bali, masalah financial close muncul saat proyek sudah dilakukan pengerjaan fisik atau kontruksi, sehingga proyek yang sudah dimulai September 2022 akhirnya terhenti di tengah jalan.

Baca Juga: Berbagi Berkah Ramadhan, Ratusan Pegawai PLN UIP JBT Sebarkan Bantuan Fasilitas Pendidikan ke Sejumlah Daerah

Proyek yang pembangunannya ditangani BUJT Jagat Kerthy Bali dalam pembangunannya akan melewati 3 kabupaten, 13 kecamatan, dan 58 desa. Dalam pembangunannya terdiri dari 3 seksi yakni Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 52,45 Km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 22,55 Km, dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 21,18 Km.

Menurut Danang Parikesit, pyoyek terhenti saat pengerjaan kontruksi baru selesai dari Seksi 2 sebesar 18,7 persen.Ssedangkan untuk seksi 1 dan 3 masih belum dimulai pembangunannya. Padahal target penyelesaian konstruksinya pada 2024.

Sementara itu, masalah financial close di proyek Tol Getaci muncul pada tahapan belum dimulainya pembangunan fisik atau kontruksi. Masalah tersebut muncul saat masih dalam tahap pembebasan lahan.

Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Tanah Jalan Tol Getaci, Ade Sudrajat mengemukakan bahwa pengadaan tanah untuk pembangunan proyek ini  sebenarnya sudah berproses sejak tahun 2020. Bahkan Penlok untuk Seksi 1 sudah dikeluarkan Gubernur Jabar pada tahun 2022.

Seperti diketahui, Tol Getaci  terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara (45,20 km), Seksi 2 Garut Utara - Tasikmalaya (50,32 km), Seksi 3 Tasikmalaya – Patimuan (76,78 km), dan Seksi 4 Patimuan – Cilacap (34,35 km).

Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi Rp56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama Gedebage – Tasikmalaya rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2022 dan selesai di tahun 2024. Sementara untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya – Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai di 2029.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler