DESKJABAR – Bidang pelatihan Kartu Prakerja, disesuaikan dengan data-data permintaan tenaga kerja oleh industri, bukan fokus pada supplay tanpa basis.
Pemerintah dalam hal ini Komite Cipta Kerja, dalam penyediaan bidang pelatihan Kartu Prakerja skema normal, merujuk pada kebutuhan industri saat ini maupun masa depan.
Hal itu dilakukan program Kartu Prakerja, bertujuan untuk memperpendek jarak/gap antara dunia pendidikan formal dan kebutuhan industri.
Demand Driven
Demand driven artinya pelatihan yang dihadirkan berbasis pada data-data permintaan tenaga kerja oleh industri dan bukan fokus pada supplay tanpa basis.
Baca Juga: Siapa Bunda Corla? Ia Ibu RT Lucu yang Mengguncang Jagat Dunia Maya
Pemerintah Tetapkan 4 dokumen sebagai acuan penetapan jenis-jenis Pelatihan
Pemerintah telah menetapkan 4 dokumen hasil riset, sebagai acuan penetapan jenis-jenis pelatihan Kartu Prakerja pada skema normal diantaranya:
1. Indonesia’s Critical Occupation List
Riset Kemenko Perekonomian dan Bank Dunia, memuat 35 perkerjaan dari 312 pekerjaan yang memenuhi syarat KBJI (Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia), 4 digit dengan judul pekerja yang banyak dibutuhkan dalam setiap pekerjaan.
2. Indonesia’s Occupational Tasks & Skills
INDOTASK merupakan laporan riset Bank Dunia dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas yang memuat data terperinci mengenai tugas/pekerjaan dan skills yang dibutuhkan di Indonesia pada masa mendatang.
Membantu para penyedia kerja dan calon pencari kerja memetakan kebutuhan pasar kerja mendatang.
Baca Juga: INILAH Daftar Desa Calon Sultan di Garut dan Tasikmalaya yang Dapat Ganti Rugi Tol Getaci
3. Futur of Jobs 2020
Laporan Futur of Jobs memetakan pekerjaan-pekerjaan dan skills masa depan, ini bertujuan untuk menjelaskan gangguan terkait pandemi pada tahun 2020, dan prospek adopsi teknologi, pekerjaan, dan keterampilan dalam lima tahun ke depan.
4. Online Vacancy Outlook
Data lowongan kerja oline (OV) memberikan informasi granular mengenai dinamika pasar kerja terkait dengan lowongan-lowongan pekerjaan yang paling banyak diunggah perusahaan secara online.
Durasi waktu pelatihan Kartu Prakerja 15 jam
Durasi waktu 15 jam adalah total jumlah minimal jam pelatihan. Jadi, bukan 15 jam dalam sehari.
Durasi maksimal jam pelatihan dalam satu hari pelatihan adalah :
- Luring (offline), maksimal 8 jam / hari
- Daring (online), maksimal 3 jam / hari
Hal itu untuk memastikan semua peserta yang mengikuti pelatihan Kartu Prakerja masih bisa tetap :
- - Menjalankan pekerjaan sehari-hari
- - Menjaga konsentrasi selama pelatihan berlangsung
- - Menyelesaikan pelatihan dengan waktu yang tidak terlalu panjang
Penetapan jumlah minimal jam pelatihan selama 15 jam dalam 1 program sudah melalui proses kajian.
Keuntungan waktu pelatihan lebih lama
Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh peserta dengan durasi waktu pelatihan lebih panjang yakni:
- Materi pelatihan lebih lengkap
- Ilmu yang diperoleh lebih banyak
- Pemahaman atas materi menjadi lebih dalam
- Lebih banyak hal bersifat praktik yang bisa dilakukan
- Membangun kebiasaan/habit belajar
Lima belas jam waktu pelatihan, merupakan waktu yang sangat wajar untuk membantu mendapatkan kompetensi yang praktis.
Dan sekaligus berguna untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing peserta di pasar kerja.***