Gempa Bumi Jakarta Tahun 1699 Menerjang Lereng Gunung Salak, 28 Orang Tewas

1 September 2022, 16:54 WIB
Jakarta yang dahulu bernama Batavia pernah beberapa kali terkena bencana alam gempa bumi /PIXABAY/Tumisu/ /

DESKJABAR - Jakarta yang dahulu bernama Batavia pernah terkena musibah gempa bumi.

Gempa bumi yang terjadi pada 5 Januari tahun 1699, pukul 01.30 ini menerjang lereng gunung Salak dan menewaskan 28 orang.

Menurut catatan sejarah, selain menewaskan 28 orang gempa bumi Jakarta tahun 1699 juga dirasakan oleh masyarakat Banten dan Lampung.

Baca Juga: 7 Wisata Bantul, Jogja, Paket Lengkap Panorama Alam Indah, Instagramable, Romantis Pergi Bareng Ayang

Akibat dari gempa bumi Jakarta tahun 1699 ini mengakibatkan kerusakan beberapa bangunan dan rumah warga di Batavia kala itu.

Selain mengakibatkan kerusakan rumah warga, bencana alam ini juga mengakibatkan penduduk Batavia merasa ketakutan untuk kembali ke rumah.

Sehingga mereka memutuskan untuk tinggal sementara di tempat terbuka.

Dalam catatan Carl Ernst Arthur Wichmann, kerusakan yang ditimbulkan dari gempa bumi Jakarta tahun 1699, yaitu 21 rumah, 20 lumbung padi, dan satu gudang yang rusak.

Baca Juga: 3 Destinasi Wisata Hits Taman Langit Pangalengan Bandung, Tempat Spot Foto Instagramable Alam Eksotik Fenomena

Dilansir DeskJabar.com dari laman kemdikbud.go.id, ada beberapa pendapat terkait asal gempa bumi Jakarta yang terjadi pada tahun 1699 ini.

Pendapat pertama menyatakan, gempa bumi tahun 1699 diakibatkan oleh letusan Gunung Salak.

Hal ini sebagaimana dalam catatan Charles Lyell yang meyakini bahwa gempa bumi diakibatkan dari letusan Gunung Salak.

Charles Lyell menyebutkan bahwa gempa bumi tahun 1699 mengakibatkan 503 rumah di Batavia rusak dan terdengar suara letusan serta nyala api yang berasal dari Gunung Salak.

Baca Juga: GAK BIKIN KANTONG JEBOL, Cek Yuk! Rekomendasi Tempat Wisata BOGOR Murah Untuk Liburan Keluarga

Lantas Charles Lyell menerangkan:

"Bukan hanya manusia saja yang menjadi korban, banyak hewan-hewan seperti ikan, kerbau, binatang buas yang mati karena terbawa arus sungai yang penuh dengan material dari Gunung Salak,"tulis Lyell dalam laman kemdikbud.go.id.

Sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa gempa bumi Jakarta tahun 1699 terjadi bukan karena letusan Gunung Salak, melainkan karena aktivitas tektonik lempeng Indo-Australia. "Aktivitas tektonik membuat Batavia diguncang gempa berkekuatan 8 – 9 skala richter dengan pusat gempa berada di zona subduksi lempeng Indo-Australia yang berada di sekitar Bogor dengan kedalaman sekitar 100 km,"Pusat Data dan Analisa dalam kemdikbud.go.id.

Demikian gempa bumi Jakarta tahun 1699 yang menerjang lereng gunung Salak dan menewaskan sekitar 28 orang.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler