DESKJABAR - Sudah pernah dengarkah bestie, apa itu penyakit cacar monyet? Pasti pada kepo kan.
Perlu bestie ketahui penyakit cacar monyet ini diberitakansudah mulai merebak di berbagai negara yang bukan wilayah endemisnya termasuk Indonesia.
Makanya kita harus waspada jaga kesehatan dan lingkungan sekitar jaga kesehatanmu bestie!
Mari kita kepo bestie semua perlu lebih waspada dan harus cari tahu tentang penyakit cacar monyet ini.
Mari kita simak bestie penjelasan dari Kemenkes tentang awal mula virus ini, penyebab, gejalanya, dan cara pencegahannya sebagai berikut:
Pada acara pertemuan ketiga bidang kesehatan di Forum G20 3rd HWG di Bali pada Senin, 22 Agustus 2022, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyinggung tentang keberadaan virus cacar monyet di tanah air.
Penjelasan Menkes, masyarakat perlu waspada, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan tetap tenang dan prokes.
Penerapan protokol kesehatan secara ketat, disebut Menkes menjadi cara pencegahan penularan virus cacar monyet.
Penyebab cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yaitu virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus.
Awal virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox.
Bentuk penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.
Cara cacar monyet menyebar antarmanusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
Proses penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita.
Namun demikian penularan antar manusia membutuhkan kontak yang lama ada durasi waktu.
Kementerian Kesehatan telah mengumumkan satu kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia, karena kasus ini ditemukan di wilayah DKI Jakarta.
"Ada kasus pasien ada yang satu terkonfirmasi dari DKI Jakarta, seorang lelaki 27 tahun," kata Muhammad Syahril Juru Bicara Kementerian Kesehatan dalam konferensi pers.
Syahril mengatakan kasus cacar monyet yang dikonfirmasi memiliki riwayat perjalanan internasional.
Ia ditemukan melalui seorang pekerja medis rumah sakit yang sedang merawat seorang pasien. Pasien mengalami demam pada 14 Agustus 2022 dan mengalami pembengkakan kelenjar limfa.
Petugas kemudian melakukan pengujian lebih lanjut dengan melihat polymerase chain reaction atau PCR.
Dalam hitungan dua hari, PCR dilakukan dan tadi malam Jumat, 19 agustus 2022, diumumkan positif terkonfirmasi," kata Syahril.
Syahril juga mengatakan, seorang pasien yang dikonfirmasi mengidap monkeypox memiliki bercak cacar di tubuhnya.
Baca Juga: 6 Perbedaan Cacar Monyet (Monkeypox) dengan Cacar Air (Chickenpox), Penting Diwaspadai
"Ada cacarnya muka, telapak tangan, kaki dan sebagian alat genitalia," tutur Syahril.
Syaril mengatakan, pasien yang dipastikan mengidap monkeypox itu dalam kondisi baik dan memiliki gejala ringan sehingga hanya melakukan isolasi mandiri di rumah.
Pada awal Agustus 2022, seorang dokter menduga kasus cacar mungkin sudah ada di Indonesia, namun belum terdeteksi.
Cacar monyet sekarang tersebar luas di 87 negara, sebagian besar di Eropa, dengan lebih dari 26.000 kasus.
Zubairi Joelvan, spesialis penyakit dalam, mengatakan kasus cacar monyet ditemukan saat belum merebak di Indonesia, namun penyakitnya sudah menyebar ke berbagai negara.
"Enggak logis kalau di Indonesia belum ada (kasus cacar monyet), dimungkinkan sekali sudah ada, namun belum terdeteksi," kata Zubairi.
Dikutip DeskJabar.com dari kanal YouTube dINTERSOFT TV dengan judul: Cacar monyet masuk Indonesia, Menkes ingatkan pentingnya prokes. Pada, 22 Agustus 2022.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Akhir bulan lalu, Kementerian Kesehatan melaporkan sedikitnya sembilan kasus dugaan cacar monyet, yang kemudian dinyatakan negatif.
Indonesia telah mewaspadai wabah cacar monyet setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakannya sebagai darurat kesehatan global.***