Gempa Lumajang Hingga Selasa Hari Ini Terjadi 171 Gempa Susulan, BMKG Minta Waspada Bisa Picu Gempa Besar

12 Juli 2022, 08:02 WIB
Ilustrasi gempa. Terjadi gempa Susulan 171 kali hingga Selasa 12 Juli 2022 hari ini di Jawa Timur bagian selatan, Gempa 5.4 M Lumajang Getaran Dirasakan Hingga Malang dan Blitargempa, menurut BMKG. /Foto: Unsplash/Dave Goudreau/

DESKJABAR- Gempa yang terjadi di Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu 9 Juli 2022 ternyata terus mengalami gempa susulan yang jumlahnya hingga ratusan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Goefisika (BMKG) sebelumnya mencatat 132 kali gempa susulan di wilayah Jawa TImur bagian selatan pada hari Minggu 10 Juli 2022.

Namun ternyata gempa susulan tersebut tidak hanya sebatas itu karena hingga hari Selasa 12 Juli 2022, gempa susulan terus terjadi dan ini tentu saja harus diwaspadai bisa saja akan terjadi gempa besar.

Baca Juga: Kemenag : Update Jemaah Haji Indonesia Wafat Di Tanah Suci Hingga Kini Total 41 Orang

Pada Sabtu lalu gempa yang terjadi di Jawa Timur itu terjadi pada Sabtu dinihari dengan kekuatan 5.4 Magnitudo.

Gempa tersebut dirasakan di wilayah Karangkates, Kepanjen, Lumajang dan Blitar.

Lalu gempa besar susulan dari gempa sebelumnya juga terjadi dengan di Jawa TImur bagian selatan dengan Magnitudo 5.3.

Gempa terebut dirasakan di Pasirian, Lumajang, Kepanjen dan Kota Malang.

Akibat gempa tersebut terjadi beberapa kerusakan rumah warga dan juga fasilitas umum.

Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan hingga pagi ini Selasa 12 Juli 2022 tercatat ada 171 kali gempa usai gempa besar yang terjadi 5.4 Magnitudo dengan pusat gempa di Lumajang.

"Hingga pagi ini Selasa 12 Juli 2022 BMKG mencatat 171 kali gmepa terjadi di selatan Jawa Timur sejak 3 hari lalu," ujar Daryono sebagaimana dikutip DeskJabar melalui akun Instagram pribadinya @daryonobmkg pada Selasa hari ini.

Baca Juga: Kabagpenum Polri: Kronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Berawal dari Pelecehan terhadap Istri Kadiv

Dijelaskan Daryono, jika gempa susulan terus terjadi maka fenomena kegempaan di selatan Jawa Timur beberapa hari terakhir dapat masuk ke dalam kriteria gempa "Tectonic Swarm".

Gempa tectonic Swarm tersebut dengan ciri terjadinya serangkaian gempa bermagnitudo kecil namun frekuensi gempa tersebut sangat tinggi seperti terjadi di Jawa Timur bagian selatan ini.

"Hal ini tentu patut kita waspadai karena aktivitas swarm di zona subduksi dikenal sebatai tanda zona slow-slip events (SSE) atau bisa disembut gempa bumi yang bergerak lambat.

Dan memang SSE ini terjadi juga diseluruh dunia dan yang perlu diwaspadai SSE ini biasanya memicu gempa bumi yang berskala besar.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler