DESKJABAR - Besok Minggu 1 Mei 2022 adalah Hari Buruh Internasional atau dikenal juga dengan May Day. Sejumlah buruh akan turun aksi ke jalan di Jakarta. Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan.
Beberapa elemen buruh berencana menggelar aksi di gedung KPU dan Bundaran HI, juga menggelar May Day Fiesta di Gedung Perfilman Usmar Ismail Jakarta.
Baca Juga: + 20 Link Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2022 atau Lebaran Terkece Spesial dan GRATIS, Begini Caranya
Para buruh itu akan menyampaikan 3 tuntutan di KPU yakni:
1. Pemilu yang jujur dan adil
2. Tolak politik uang
3. Tetap laksanakan Pemilu pada 14 Februari 2024.
Setelah dari Gedung KPU aksi akan dilanjutkan ke Bundaran HI dengan menyuarakan dua tuntutan:
1. Turunkan harga bahan pokok.
2. Menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Setelah itu mereka ke Gedung Perfilman yang dalam salah satu acaranya menggelar penganugerahan gelar pahlawan buruh nasional untuk almarhumah Marsinah, aktivis buruh yang dibunuh tahun 1993.
Hal itu disampaikan Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat konferensi pers virtual, 29 April 2022.
Terkait aksi turun ke jalan para buruh ini, Polda Metro Jaya menyiapkan pengaman Minggu, 1 Mei 2022.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, meskipun pihaknya tengah fokus pada arus mudik Lebaran 2022, namun akan tetap memberikan pelayanan dan pengamanan bagi massa yang akan melakukan demonstrasi.
"Saat ini jelang Lebaran kita fokus pada arus mudik, alangkah baiknya kegiatan ini (unjuk rasa) dicarikan di waktu yang tepat. Tapi Polda Metro siap untuk mengamankan," kata Zulpan kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu 30 April 2022, seperti dikutip DeskJabar dari PMJNews.
"Ada (pemberitahuan) tapi tidak banyak hanya 50 orang," sambungnya.
Ia mengimbau kepada seluruh massa aksi yang hendak melakukan demonstrasi untuk menghargai adanya bulan suci Ramadhan. Jangan sampai, aksi damai penyampaian aspirasi ternodai dengan tindakan anarkisme.
"Tentunya kami mengimbau kepada semua masyarakat agar juga menghormati bulan suci Ramadan ini, menyampaikan aspirasi pendapat pada dasarnya memang diperbolehkan," kata Zulpan.***