Gempa Bumi Pasaman Barat, Ratusan Rumah Warga Rusak, Warga Diminta Waspada Gempa Susulan

25 Februari 2022, 14:37 WIB
Ratusan rumah warga di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat merupakan daerah terdampak paling parah. /Antara /Altas Maulana/

 

 

DESKJABAR - Gempa bumi hari ini Jumat 25 Februari 2022 yang terjadi di Pasaman Barat telah merusak ratusan rumah milik warga.

Gempa bumi dengan kekuatan 6,2 magnitudo terjadi pada pukul 08.39 WIB di wilayah Sumatera Barat.

Di wilayah Pasaman Barat, gempa mengakibatkan rumah rumah warga rusak. Dan warga memilih untuk mengungsi ke daerah yang aman.

Banyak rumah warga yang mengalami rusak berat akibat guncangan gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo tersebut.

Baca Juga: INGIN DOA CEPAT DIKABULKAN, Segera Temui 1 Orang Ini Karena Allah SWT Bersamanya Kata Syekh Ali Jaber

Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi mengimbau warga Pasaman agar tetap waspada terhadap terjadinya gempa susulan.

"Masyarakat diminta tetap tenang dan saling bantu membantu mengatasi bencana ini," kata Bupati Pasaman Barat dilansir DeskJabar.com dari Antara Jumat 25 Februari 2022.

Bupati Pasaman Barat menginginkan masyarakat ketika terjadi gempa susulan agar segera ke luar rumah untuk mencegah agar tidak tertimpa bangunan.

Diakui Bupati Pasaman Barat, wilayah Nagari Kajai merupakan daerah yang paling parah terdampak gempa bumi.

Pemerintah Daerah kata Bupati Pasaman Barat akan mendirikan posko bantuan di daerah Nagari Kajai tersebut.

Sementara itu warga korban gempa di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat membutuhkan tenda dan sembako .

Baca Juga: JUMAT BERKAH, 2 Malaikat Doakan Orang yang Lakukan Hal Ini, Kata Syekh Ali Jaber

Rumah warga mengalami rusak parah dan sebagian rusak sedang akibat guncangan gempa bumi di wilayah Pasaman Barat tersebut.

Selain rumah warga yang rusak, Masjid Raya Kampung Padang Kajai juga runtuh diguncang gempa.

Herman salah seorang warga Nagari Kajai, kondisi rumahnya rusak berat akibat guncangan gempa bumi.

Herman pun mengharapkan ada bantuan tenda untuk berlindung bersama keluarganya,  karena rumahnya rusak berat.

Diakui Herman, hampir semua rumah di Kajai rusak sedang dan rusak berat. Banyak yang tidak bisa ditinggali.

Kata Herman setelah gempa besar terjadi tiga kali kemudian terjadi gempa susulan yang cukup banyak.

Baca Juga: INILAH KHASIAT MINUM Air Putih, Untuk Jaga Kesehatan dan Cegah Serangan Penyakit

Meuzen, warga Bateh Pulai, Nagari Kajai, menyebutkan sedikitnya 25 bangunan hancur beserta perabotan di sekitarnya akibat guncangan gempa.

"Saat ini warga yang rumahnya hancur mengungsi ke Simpang Empat tepatnya di jalur 32," kata Meuzen.

Warga sampai saat ini masih bertahan di luar rumah, karena gempa susulan masih terus terjadi.

Sejumlah warga Nagari Kajai ada yang memilih mengungsi ke Simpang Empat yang merupakan ibu kota kabupaten berjarak sekitar 20 kilometer.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dua orang meninggal dunia dan 20 orang mengalami luka luka.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menyebutkan korban jiwa tersebut terjadi di Kabupaten Pasaman Barat. Dan 20 orang mengalami luka luka.

Baca Juga: GEMPA TERKINI! Ratusan Rumah Roboh Akibat Gempa Sumbar Magnitudo 6,2, Organisasi Kemanusiaan Mulai Buka Donasi

"Ternyata sudah ada yang korban jiwa, yaitu di Kabupaten Pasaman Barat, sudah ada data yang menyatakan dua orang meninggal dunia, 20 orang luka-luka. Itu data sementara," ujar Suharyanto dilansir DeskJabar.com dari Antara Jumat 25 Februari 2022.

Selain itu BNPB juga melaporkan data kerusakan yang meliputi fasilitas pendidikan rusak berat satu unit, serta kerusakan pada fasilitas perbankan, balai pertemuan warga dan aula Kantor Bupati Pasaman Barat.

Pihak BNPB kata Suharyanto terus melakukan koordinasi dan mengumpulkan data data. Diharapkan dalam waktu dekat sudah ada kepastian data korban amibat gempa.

BNPB kata Suharyanto sudah mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) guna memberikan pendampingan tanggap darurat bencana ke wilayah terdampak gempa bumi.

BNPB juga kata Suharyanto sudah merencanakan untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah terdampak gempa bumi secara langsung.

Baca Juga: 70.000 MALAIKAT BERSHALAWAT untuk Kita, HAJAT pun TERKABUL dengan Amalan Ringan Ini, Apa Kata Buya Yahya

Kata Suharyanto tim reaksi cepat akan membentuk Pos Komando, sehingga upaya penangan darurat bisa terselenggara secara terkoordinasi untuk memimpin di lapangan.

Pihak BNPB juga kata Suharyanto meminta kepala daerah yang dikoordinasikan oleh BPBD setempat untuk memastikan ketersediaan tempat tersebut.

“Kami akan memastikan kebutuhan dasar pengungsi dapat tersedia secara cepat,” kata Suharyanto.

Suharyanto mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi terjadinya gempa susulan.

Suharyanto juga meminta masyarakat untuk tidak terpancing adanya isu negatif yang beredar dan dapat menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler