DATA TERBARU Erupsi Gunung Semeru Lumajang, 14 Orang Tewas, 56 Terluka, 9 Orang Masih Dalam Pencarian

6 Desember 2021, 08:15 WIB
BNPB mencatat hingga Minggu 5 Desember 2021 malam, ada 14 orang tewas, 56 terluka, dan sembilan orang masih dalam pencarian. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/

 

DESKJABAR - Berdasarkan data yang dikumpulkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat hingga Minggu 5 Desember 2021 malam, ada 14 orang tewas, 56 terluka, dan sembilan orang masih dalam pencarian dalam tragedi erupsi Gunung Semeru Lunajang Jawa Timur.

"Per pukul 17.30 WIB ini jumlah korban meninggal dunia terdata hingga saat ini berjumlah 14 orang. Korban luka baik yang berat maupun ringan kini menjadi 56 orang," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Abdul Muhari mengatakan jumlah masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru Lumajang kembali bertambah menjadi 5.205 jiwa. Sedangkan yang berada di pengungsian sebanyak 1.300 orang.

Baca Juga: Dua Saksi Pembunuhan Subang Pulang Usai Diperiksa Polisi, Satu Saksi Lagi Tidak Muncul-muncul, Kemana ?

Baca Juga: BERITA TERBARU Erupsi Gunung Semeru Lumajang, 13 Orang Tewas, Puluhan Terluka, dan Ratusan Warga Mengungsi

Abdul Muhari menuturkan jumlah warga yang mengungsi ini bertambah dari data sebelumnya sebanyak 902 orang akibat bencana erupsi Gunung Semeru Lumajang.

"Dari jumlah tersebut masih ada sembilan jiwa yang masih dalam proses pencarian, status korban apakah hilang atau sudah meninggal dunia," kata Abdul Muhari saat konferensi pers secara virtual, Minggu 5 Dersember 2021 malam.

 

Sementara korban luka berat di RSUD Haryoto berjumlah delapan orang , RSUD Pasirian 16 orang, RS Bhayangkaran tiga orang, Puskesmas Penanggal terdapat delapan orang menjadikan total korban luka berat yaitu 35 orang. Untuk korban luka ringan sejumlah 21 orang.

Sehingga total korban luka, baik berat maupun ringan, adalah sejumlah 56 orang.

Baca Juga: TERBONGKAR Mengenai Keberadaan Mimin di Yayasan Milik Yosef dalam Kasus Pembunuhan Subang, Begini Pengakuannya

Baca Juga: MEMPRIHATINKAN Akibat Pembunuhan Subang Berlarut larut, Mimin Mengalami Dampak Psikologis Seperti Ini

"Angka ini juga berkurang dari rilis yang kita keluarkan tadi siang sejumlah 69 orang. Artinya angka 56 orang ini adalah hasil dari informasi juga langsung dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto yang saat ini sedang berada di lapangan," jelasnya.

Data BNPB juga jumlah penduduk yang terdampak, baik akibat awan panas dan abu vulkanik, adalah 5.205 jiwa dengan 1.300 orang berada di pengungsian.

Peringatan lahar dingin

Sementara itu Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono memperingatkan bahwa dengan adanya potensi curah hujan di kawasan kubah lava Gunung Semeru di Jawa Timur maka terdapat potensi lahar dingin yang akan bergerak ke arah selatan dan tenggara.

"Dengan curah hujan maka potensi dari lahar dingin juga mengarah ke selatan dan tenggara yang paling besar. Oleh karena itu untuk sementara memang sebaiknya tidak ada aktivitas di sana," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam konferensi pers BNPB yang diikuti virtual di Jakarta, Minggu malam.

Baca Juga: MIRIS Novia Sempat Meminta 'Tolong' pada Sosok Ini Sebelum Memilih Bunuh Diri di Makam Ayah

Baca Juga: INILAH RESIKO Jika Kasus Pembunuhan di Jalancagak Subang Tidak Terungkap, Menurut Anjas di Thailand

Gunung Semeru berada di dua wilayah administratif di Jatim, yakni Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Untuk itu, dia meminta tim tanggap darurat dapat memerhatikan kondisi cuaca di lokasi sekitar bencana dan menghindari kawasan terdampak tersebut. Hal itu karena terdapat potensi lahar akibat hujan lebat yang dapat mengancam keselamatan tim pencari.

Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa radius satu kilometer dari puncak termasuk wilayah tidak aman yang tidak memperbolehkan adanya aktivitas. Tidak hanya itu radius lima kilometer dari daerah sobekan kawah yang akan berubah menjadi sungai menuju bawah, terutama di wilayah selatan dan tenggara Semeru, sebaiknya tidak terjadi kegiatan.

"Untuk menghindari adanya awan panas susulan yang mungkin juga ke arah situ, ke arah selatan dan tenggara," kata Budi Lelono.***

 

 

 

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: PMJ News Antara

Tags

Terkini

Terpopuler