DESKJABAR – Novia Widyasari mahasiswi UB ditemukan tewas meneguk racun sianida usai dihamili sang kekasih yang enggan bertanggung jawab.
Dilatarbelakangi dengan korban yang mengalami depresi sebab sang kekasih enggan bertanggung jawab atas kehamilannya yang sudah menginjak usia 4 bulan.
Menurut teman dekat Novia, menkonfirmasi kisah asmara korban dengan sang kekasih yang berakhir tragis. Korban sudah lama menjalin hubungan asmara dengan sang kekasih yang diduga anggota polisi dari Polres Pasuruan berpangkat Bripda.
Hingga saatnya Novia Widyasari mahasiswi UB semester 10 ini dihamili. Lalu korban meminta pertanggungjawaban kepada sang kekasih. Namun, sang kekasih enggan dimintai pertanggung jawab.
Korban akhirnya melaporkan kepada orangtua sang kekasih. Orangtuanya mengajak Novia menemui sang kekasih dengan mengajak makan malam keluarga. Saat itu, orangtua sang kekasih telah menjanjikan pada Novia untuk meminta anaknya bertanggung jawab.
Setelah usai makan malam, orangtua sang kekasih mengajak Novia bertemu dengan wali nya untuk menyelesaikan pertikaian tersebut. Ternyata sesampai di rumah, kedua orangtua kekasih berdalih menyalahkan korban dengan masalah yang tengah terjadi.
Ibu sang kekasih mengungkapkan bahwa ia tidak menyetujui anaknya agar cepat menikah, dengan alasan kakak pertama sang kekasih belum menikah. Disamping itu, kekasihnya baru dijabat sebagai polisi.
Wali nya mengaku saat itu tidak mengetahui maksud dan tujuan orangtua kekasih Novia datang menemui mereka. Bahkan wali nya tidak mengerti yang disampaikan oleh orangtua kekasih, sehingga pihak keluarga korban hanya bisa terdiam.
Kedatangan sang kekasih terakhir kali dilihat setelah datang menemui wali nya, setelah itu kabar sang kekasih hilang lenyap bagai ditelan bumi, semua medsos nya tidak aktif. Terpaksa Novia mengunjungi kembali rumah orangtua sang kekasih, namun kedatangannya dihiraukan.
Setelah lama menunggu kabar dari sang kekasih, sore itu sang kekasih mulai menghjubunginya dengan mengajak jalan-jalan, hati Novia kala itu terasa senang bahwa sang kekasih telah mempertimbangkan atas kehamilannya. Namun setelah di dalam mobil, kekasihnya justru memaksa Novia untuk menenggak 4 buah pil tanpa makan dan minum seharian.
Baca Juga: SELANGKAH LAGI TERUNGKAP, Kasus Pembunuhan di Subang, Ada Saksi Melihat Pembunuh Masih Ada ?
Novia mengeluh pada sang kekasih karena lapar, kemudian mereka menepi disebuah restoran. Tak lama ditempat kediaman restoran, tiba-tiba perut Novia terasa berguncang hebat menyakitkan, hingga izin kepada sang kekasih untuk memeriksanya di toilet.
Novia terkejut ketika melihat lendir bercampur darah bersimbak keluar merambai. Setelah kejadian itu, korban drop dan dilarikan ke salah satu rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Korban dikabarkan sempat mengalami masa kritis.
Selang 2 hari, korban diperbolehkan pulang dan merasa semakin depresi, bahkan seusai pulang ke rumah, korban dikecam habis-habisan oleh keluarganya. Pamannya justru memaki korban dengan mengancam akan membunuhnya karena dianggap telah mempermalukan keluarga.
Masalah datang bersamaan, membuat Novia tak kuasa menjalani hidup, pikirannya mulai bercampur aduk, hingga suatu hari ia nekat membeli racun sianida di toko online dengan harga Rp 160 ribu. Tanpa kabar selama 5 hari, korban ditemukan tewas disamping makam ayahnya.
Baca Juga: REAKSI KAPOLRI Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Mahasiswi Bunuh Diri Di Mojokerto, Usut Tuntas
Teman dekat Novia menambahkan, seusai pulang dari rumah sakit, korban sempat melamporkan kasus sang kekasih ke Propam Polres Pasuruan untuk menindaklanjut. Namun, pihak polres menutupinya. Bahkan sang kekasih sempat menyewa pengacara untuk kasus ini, namun korban telah meninggal.
Demikian, kronologi Novia Widyasari mahasiswi UB ditemukan tewas meneguk racun sianida usai dihamili sang kekasih yang enggan bertanggung jawab.***