AWAS Awan Panas, Lahar Dingin dan Guguran Batuan, PVMBG Sebut Aktivitas Gunung Semeru Level Waspada

5 Desember 2021, 05:28 WIB
Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur meletus pukul 15.00 WIB. Warga panik berlarian menghindaran awan panas guguran. /Tangkapan layar /Video warga

 

DESKJABAR - Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto menjelaskan adanya potensi ancaman bahaya lainnya akibat meletusnya Gunung Semeru.

Adapun bahaya yang bisa dimunculkan akibat meletusnya Gunung Semeru adalah berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.

"Jika terjadi hujan dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak, sehingga dalam status waspada agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah sektor selatan-tenggara," ujar Kristianto.

Baca Juga: UPDATE GUNUNG SEMERU TERKINI, 41 Luka Bakar, Rumah Hancur, 1 Meninggal, 8 Hilang, Wabup Minta Tolong

Baca Juga: UPDATE ERUPSI GUNUNG SEMERU, Nasib Pendaki dan Penambang Pasir di Gunung Semeru Belum Diketahui

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran lava, dan lahar dingin di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

"Radius dan jarak rekomendasi itu akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," kata Kristianto.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyimpulkan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru dinilai masih pada level II atau waspada, meskipun aktivitasnya meningkat.

"Pengamatan visual menunjukkan pemunculan guguran dan awan panas guguran diakibatkan oleh ketidakstabilan endapan lidah lava," kata  Kristianto, Sabtu malam seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: KODE REDEEM FF Permanen Hari Ini 5 Desember 2022 Belum Digunakan 1 Menit Yang Lalu, FIX Confirm Akun Sultan

Baca Juga: Update, Kode Redeem FF 5 Desember 2021, Kode Redeem FF SG Ungu, Kode Redeem FF Gratis Demolitionist, Garena FF

Aktivitas yang terjadi pada tanggal 1 dan 4 Desember dikatakan Kristianto merupakan aktivitas permukaan (erupsi sekunder) dan dari kegempaan tidak menunjukkan adanya kenaikan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma/batuan segar ke permukaan.

Gempa guguran pada 1 dan 3 Desember 2021, masing-masing 4 kali kejadian. Gempa-gempa vulkanik (gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, dan tremor) yang mengindikasikan kenaikan magma ke permukaan terekam dengan jumlah sangat rendah.

"Jumlah dan jenis gempa yang terekam selama 1 hingga 30 November 2021 didominasi oleh gempa-gempa permukaan berupa gempa letusan dengan rata-rata 50 kejadian per hari," tuturnya.

Baca Juga: UPDATE GUNUNG SEMERU MELETUS: Lahar Terjang Jembatan Gladak Perak, Lalu Lintas Lumajang-Malang Dialihkan

Baca Juga: Korban Erupsi Gunung Semeru 1 Meninggal, Rumah Warga Hancur, 8 Orang Terjebak, 41 Luka Berat

Pada 4 Desember 2021 mulai pukul 13.30 WIB terekam getaran banjir, kemudian pada pukul 14.50 WIB teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 4 kilometer dari puncak atau 2 kilometer dari ujung aliran lava ke arah tenggara (Besuk Kobokan), tetapi hingga saat ini sebaran dan jarak luncur detail belum dapat dipastikan.

"Potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin," kata Kristianto.***





Editor: Ferry Indra Permana

Tags

Terkini

Terpopuler