DETIK AKHIR KASUS SUBANG: Tak Butuh Pengakuan, HP Anak Mimin Istri Muda Yosef Dikroscek dengan BAP, HASILNYA?

2 Desember 2021, 13:27 WIB
Arigi, Abi dan Anjas di Thailand. HP anak Mimin istri muda Yosef Subang sudah diperiksa dan dikroscek dengan BAP /Youtube Anjas di Thailand/

DESKJABAR - Mendekati detik-detik deadline batas akhir pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, saat ini tim penyidik kepolisian sudah tidak lagi mencari pengakuan saksi tapi menjurus ke pencarian alat bukti.

Jelasnya, meski saksi yang dicurigai mengaku melakukannya tapi alat bukti tidak mengarah ke sana maka dia tidak akan dijadikan tersangka dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Sebaliknya meskipun saksi mengelak misalnya dengan tegas mengatakan tidak terlibat dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dengan mengatakan; saya tida melakukan ini itu, tapi kalau fakta-fakta menunjukkan bahwa ada alat bukti yang mengarah ke dirinya, dia akan dijadikan sebagai tersangka.

Hal itu terungkap dalam video analisa Anjas di Thailand pada kanal YouTube Anjas di Thailand yang berjudul:  JEJAK REKAMAN BTS KEDUA PUTRA BU MIMIN TAK BISA DIBOHONGI!!, diunggah 30 November 2021 dan dilihat DeskJabar.com Kamis, 2 November 2021.

Baca Juga: PERINGATAN BMKG: AWAS Tsunami 8 Meter dan Badai Tropis Berpotensi Terjadi di Periode Natal dan Tahun Baru

Baca Juga: KASUS SUBANG BERAKHIR DESEMBER? Anjas di Thailand Beberkan Tersangka, Pelaku, Dalang dan Orang Membantu

Menurut Anjas di Thailand, dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ada tiga kategori calon tersangka yang terlibat. Pertama adalah pelaku, kedua adalah otak atau dalang, dan ketiga adalah orang yang membantu.

Mimin istri muda Yosef Subang bersama kedua anaknya yakni Arigi dan Abi serta dua teman anaknya, dua hari lalu dipanggil penyidik Polda Jabar untuk diperiksa lagi di Polres Subang terkait pembunuh ibu dan anak di Subang. Ada apa? Apakah ada indikasi Arigi dan Abi termasuk ke salah satu kategori yang disebutkan Anjas di Thailand?

Meski Anjas di Thailand tidak secara eksplisit mengatakannya, namun atas  dasar analisanya ia meyakini jika pemanggilan kembali kedua anak Mimin yaitu Arigi dan Abi untuk yang ke empat kalinya terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang adalah dalam upaya mencari alat bukti.

“Kalau sebenarnya pemeriksaan (terdahulu) itu sudah klir, menurut aku tidak dibutuhkan lagi sampai empat kali.  Menurut aku, sampai empat kali itu memang ada seuatu hal yang harus dilakukan klarifikasi lagi dan lagi”, kata Anjas di Thailand.

Anjas di Thailand menuturkan,  hasil cek fakta dari sejumlah media massa, pada tanggal 17 Agustus 2021 malam dimana pembunuh ibu dan anak di Subang terjadi,  Arigi anak pertama  Mimin mengaku tidak ada di rumah tapi tidur di tempat kerjanya.

Pengakuan itu diklarifikasi oleh tim kuasa hukum Arigi bahwa memang sudah menjadi kebiasaan Arigi sering tinggal atau tidur di counter Hand Phone (HP) tempat dia bekerja .

“Nah ini menurut aku menjadi salah satu alasan kenapa ada salahsatu teman dia yang diminta juga keterangannya apakah benar nih saat itu dia (Arigi) tidur di kantor atau tidak”, ujar Anjas di Thailand.

Tapi kenapa kalau memang sudah meyakinkan Arigi malam itu tidur di counter tempat kerja sampai dilakukan pemeriksaan empat kali?. Analisa Anjas di Thailand mengatakan mungkin ada temuan dari tim penyidik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang lainnya yang  berhubungan dengan data-data yang sifatnya berasal dari BTS dari telepon selular.

Baca Juga: SEGERA DITANGKAP: Inilah PENGAKUAN MIMIN, Istri Muda Yosef Saat Diperiksa Polisi Tadi Malam dalam Kasus Subang

Ada yang tidak sesuai

Menurut  Anjas di Thailand,  HP milik  Arigi pasti  diperiksa, dicek, dicocokan dengan pengakuannya  dalam  sejumlah wawancaranya di media massa yang menyebutkan bahwa Arigi itu main HP, tidur, dan juga main game.

“Nah dari keterangannya  (Arigi) tersebut pada saat di BAP itu dicocokkan dengan data-data di HP Arigi sendiri. Adakah data  yang tidak sesuai dengan BAPnya dia, atau apakah sama semuanya sesuai?”, ujar Anjas di Thailand.

Anjas di Thailand meyakini jika Arigi sampai 4  kali  diperiksa tekait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kemungkinan besar ada beberapa hal yang miss, ada beberapa hal yang tidak sesuai. Namun, ketidak sesuaian itu bukan jaminan bahwa Arigi terlibat atau tidak. Mungkin saja Arigi lupa secara detilnya atau ada juga sesuatu hal yang disembunyikan.

“Ada kemungkinan seperti itu atau takutnya dia menjadi framing orang-orang tertentu karena ya mungkin ada faktor psikologi tertentu. Tapi yang jelas ucapan  itu (framing) tidak bisa dijadikan 100 persen fakta. Mentang-mentang  ada yang bilang oh dia terlibat pasti langsung ditangkap kan enggak. Ada krosceknya dulu dari tim penyidik ada pembuktiannya seperti apa”, tutur Anjas.

Secara khusus Anjas di Thailand menganalisa mungkin ada beberapa hal yang dinilainya cukup bertentangan sampai dilakukan pemeriksaan 4 kali. Misalnya, ujar Anjas, Arigi pada saat di BAP mengatakan bahwa dia  main game mobile legend sampai jam 3 pagi. Tapi pada saat dicek HPnya ternyata main mobile legendnya cuma sampai jam 1 pagi, cuma setengah jam saja atau terputus putus.

“Kok ini gak match ya dengan BAPnya. Ada apa ini apa yang ditutupi misalkan seperti itu. Karena ini sudah empat  kali diperiksa. Kalau semuanya sudah klir menurut aku sekali dua kali sudah cukup ya”, ujar Anjas di Thailand.

Itulah sebabnya, kata Anjas di Thailand,  Arigi membawa temannya (dalam pemeriksaan) untuk mengkonfirmasi bahwa malam itu saat kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terjadi,  ia ada bersama dia. Tapi, tegas Anjas,  keterangan temannya itu  tidak bisa diambil 100 persen harus dikroscek dengan data-data misalnya CCTV atau HP, bisa dicek kordinatnya pada saat malam itu, jam itu mereka ada dimana.

Anjas di Thailand mengatakan, jika ada saksi bilang bahwa saya jam 02.00 atau jam 03.00 pagi main HP, lagi main tiktok atau lagi main mobile legend, semua itu bisa dicek. Beneran gak nih HPnya lagi aktif dipakai  main game atau tidak.

“Tapi kalau seandainya dia mengklaim bahwa oh saya jam 3 pagi lagi main mobile legend tapi pada saat dicek data-datanya di HP tersebut kok nggak aktif ya. Atau aktif cuma sekali dua kali, cuma bertahan lima menit ini kenapa ini. Itu juga bisa menjadi pertanyaan. Itu bisa menjadi guiden atau petunjuk untuk dilakukan (pemeriksaan) lebih detil lagi”, ungkap Anjas di Thailand. 

Jawaban Mimin istri muda Yosef Subang kepada penyidik soal kebiasaan Abi anaknya yang hobi main game dan badminton dan biasanya sore sudah pulang, kata Anjas adalah hal yang mendasari kenapa Abi juga dipanggil untuk pemeriksaan yang ke 4 kali dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Sama dengan Arigi, Abi juga bawa temannya sebagai saksi.

Menurut  Anjas di Thailand, mungkin saja penyidik menemukan sesuatu yang  tidak sesuai antara BAP dengan data-data yang didapat dari HP mereka (Abi dan temannya) setelah dianalisa. Selain untuk mencari kordinat, di jam-jam tertentu mereka ada dimana,  aktivitasnya bisa dilihat apakah HP digunakan atau tidak.

“Setelah didapatkan data-datanya, akan dicek dengan BAP mereka. BAP itu adalah verbatim kata-kata saksi dituliskan satu persatu. Nah kalau ada yang tidak match ini akan dijadikan pentunjuk kenapa kok tidak match apakah hanya kesalahan kata-kata  aza ataukah ada sesuatu hal yang sedang ditutupi. Itu alasan menurut aku kenapa mereka diperiksa sampai 4 kali”, ujar Anjas di Thailand.

Baca Juga: FAKTA ANEH KASUS SUBANG: Amel BUGIL, Uang 30 Juta Utuh, Alphard Tak Dibawa Lari, Siapa yang Makan Nasi Goreng?

Siapa anak muda sopir Alphard?

Anjas di Thailand juga menyinggung soal  ada keterangan dari dua saksi yang mengatakan kepada media massa melihat  ada sopir Alphard hitam yang dijadikan tempat penyimpanan kedua jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang Tuti dan Amel di bagasi . Mereka adalah Mang Ujang dan Masng Esya. Keduanya bilang jika pada 18 Agustus 2021 melihat sosok yang nyopir mobil Alphard hitam tersebut. Dan sosoknya adalah sosok anak muda

“Sosok anak muda ini mungkin saja ada banyak, bukan berarti anak muda ini menuduh Arigi dan Abi karena mereka juga anak muda. Tapi kan ada peluang-peluang  ke sana”, kata Anjas di Thailand.

Anjas di Thailand mengungkapkan, penentuan alat bukti merupakan hasil integrasi dari berbagai temuan. Misalnya, jejak-jejak baik itu jejak dari tubuh, dan jejak yang berasal  dari BTS ataupun alat-alat  lainnya yang sifatnya mengenai teknologi.

Soal  dua saksi yang merupakan teman Arigi dan Abi yang ikut dihadirkan dalam pemeriksaan, apakah kesaksiannya akan menguatkan?. Apakah polisi akan percaya begitu saja misalnya saksi temannya itu bilang iya pada malam terjadi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu bersama saya. Nah apakah polisi akan yakin begitu saja?

“Menurut aku tidak, polisi pasti akan melakukan kroscek. Tidak hanya untuk saksi mereka (Arigi dan Abi) tapi semua saksi pada saat diperiksa bilang a, b, c, d,  tim penyidik tidak percaya 100 persen”, kata Anjas di Thailand.

Pastinya pada saat Abi dan Arigi membawa temannya sebagai saksi dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang akan dikroscek, akan diambil juga HP dari dua temannya itu. Akan dicek kalau memang mereka bilang bersama Arigi atau Abi pada saat itu. Pertama dicek kordinatnya, kedua masalah aktivitasnya karena di HP bisa diketahui data-data aktivitas di jam-jam tersebut dengan  sangat detil.

“Misalnya saya main game. Main gamenya kalau cuma 5 menit sekali stop, abis itu satu jam lagi main 5 menit lagi ini ada apa?. Tapi kalau memang beneran mengatakan saya selama 3 jam nonstop main game oke itu cukup menguatkan. Tapi ada juga kemungkinan ya siapa tahu aja yang main game orang lain ya selalu ada kemungkinan tapi bisa dipatahkan dengan data-data lain misalnya CCTV atau pun jejak-jejak yang tertinggal di sana”, beber Anjas di Thailand.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG TERBARU: MENGEJUTKAN, Ini Kata KAPOLDA JABAR Suntana Soal Saksi Kunci

Secara khusus Anjas di Thailand mengomentari penampilan Mimin, Arigi dan Abi yang belakangan ini mulai terbuka dan sudah mulai terbiasa dengan sorotan media massa. Mereka sudah mau diwawancara terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, sudah mau berbicara apa saja.

“Mereeka seperti menyimbolkan rasa percaya diri bahwa mereka tidak terlibat dengan kasus (pembunuh ibu dan anak di Subang) ini”, ujar Anjas di Thailand.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler