Gempa Pangandaran tak Mengganggu Fasilitas Pertamina

- 25 Oktober 2020, 15:24 WIB
Fasilitas Pertamina
Fasilitas Pertamina /Antara

DESKJABAR - PT Pertamina menyampaikan, gempa bumi yang berpusat di laut Pangandaran hingga mengguncang daerah lainnya di Jawa Barat, tidak menyebabkan gangguan terhadap fasilitas maupun pelayanan Pertamina ke konsumen di wilayah Priangan Timur.

"Di Tasikmalaya, terjadi dua kali guncangan, namun tidak terdampak pada operasional Pertamina, di mana terdapat Fuel Terminal Tasikmalaya, SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum), SPPBE (stasiun pengisian dan pendistribusian bahan bakar elpiji), dan agen serta pangkalan gas LPG," kata Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III PT Pertamina, Eko Kristiawan melalui siaran pers dilansir Antara, di Jakarta, Minggu, 25 Oktober 2020.

Ia menuturkan guncangan gempa cukup terasa di sejumlah daerah di wilayah Priangan Timur. Seperti di Garut cukup terasa kencang di pesisir pantai Kecamatan Pameungpeuk, Cisompet, Cikelet, hingga ke Cikajang.

SPBU yang berada dekat dengan pesisir pantai atau pusat gempa, kata Eko, tetap beroperasi dan bersiaga mengantisipasi terjadinya gempa susulan.

Ia menyebutkan, SPBU yang dekat dengan pusat gempa yakni SPBU 3444118 Pamengpeuk, Garut, kemudian di Tasikmalaya terdapat dua SPBU yakni SPBU Pantai Cipatujah, dan SPBU Cikalong yang berjarak 20-25 km dari pusat gempa.

"Lembaga penyalur LPG juga tetap beroperasi dan bersiaga," katanya.

Ia menyampaikan, sejalan dengan kesiapan dan kecukupan pasokan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama di wilayah Priangan Timur, Pertamina mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada.

Pertamina siap siaga 24 jam untuk melayani masyarakat dengan menghubungi Call Center Pertamina 135.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan dalam siaran resminya bahwa gempa berkekuatan magnitude 5.9 itu berlokasi 90 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 10 km terjadi pada Minggu (25/10) pukul 07.56 WIB.

Baca Juga: Gempa Bumi Terjadi di Pangandaran, tak Beresiko Tsunami

Baca Juga: Guncangan Gempa Pangandaran Dirasakan Hingga Yogyakarta

Sukabumi

Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, mensiagakan relawan dan sukarelawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) untuk mengantisipasi adanya dampak yang ditimbulkan akibat gempa Pangandaran yang getarannya dirasakan hingga wilayah Sukabumi.

"Kami sudah mengerahkan kekuatan personel relawan dan sukarelawan yang berada di tingkat kecamatan untuk melakukan assessment dan memantau khawatir gempa tersebut berdampak kepada kerusakan bangunan," kata Kepala Markas PMI Kota Sukabumi Zaini di Sukabumi, Minggu.

Menurutnya, personel yang disiagakan tersebut juga ditugaskan untuk mencari informasi dan mendata jika ada rumah atau bangunan lainnya yang rusak serta berkoordinasi dengan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi.

Namun, hingga kini belum ada informasi ataupun laporan dari warga terkait adanya bangunan yang rusak akibat getaran gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) yang berpusat di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada Minggu, (25/10) sekitar pukul 07.56 WIB.

Selain itu, relawan dan sukarelawan yang ditugaskan, agar selalu siaga terjadinya gempa susulan. Apalagi seperti diketahui gempa bumi kerap mengguncang wilayah Kota Sukabumi dalam beberapa pekan terakhir ini meskipun kekuatannya kecil, tapi harus tetap diwaspadai.

"Gempa bumi saat ini menjadi konsen kami, ditambah PMI Kota Sukabumi sedang menjalankan program kesiapsiagaan bencana gempa bumi berbasis masyarakat yang merupakan dukungan dari PMI Pusat, Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID," tambahnya.

Sebelumnya, Informasi yang didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofikasi (BMKG) menyebutkan gempa bumi berkekuatan 5,5 Skala Richter (diperbaharui awalnya 5,9 SR) yang berpusat atau episenter terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT tepatnya di laut pada jarak 88 km arah barat daya Kota Pangandaran, Jawa Barat dengan kedalaman 62 km, getarannya juga dirasakan oleh sebagian warga Kota dan Kabupaten Sukabumi. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x