Eksotisnya Berfoto Selfie di Wisata Galura Citanduy, Batu Bangkong Tasikmalaya

- 21 Oktober 2020, 20:30 WIB
BATU hitam muntahan gunung berapi di Galura Citanduy, Batu Bangkong, Sirnagalih, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
BATU hitam muntahan gunung berapi di Galura Citanduy, Batu Bangkong, Sirnagalih, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. /ZAIR MAHESSA/DeskJabar/

DESKJABAR – Jika kreatif dan jeli, ternyata banyak potensi alam yang bisa dijadikan destinasi wisata. Salah satunya Galura Citanduy, Batu Bangkong di Kampung Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Jaraknya tidak jauh, hanya 4,5 km dari Mesjid Agung Pusat Kota Tasikmalaya.

Galura Citanduy, menyuguhkan pesona alam hamparan batu hitam  muntahan gunung berapi ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Bebatuan itu menggelatak begitu saja di pinggiran sungai Citanduy. Ukuran batunya beraneka macam mulai dari sebesar kepalan anak bayi hingga sebesar gajah bengkak yang sedang bunting.

Di sana ada batu yang dinamakan Batu Bangkong karena menyerupai bangkong (katak). Sebetulnya, ada lagi batu pengantin yang menyerupai tempat duduk pengantin. Namun sayang katanya sudah lama hilang terseret arus air sungai Citanduy saat banjir bandang.

Baca Juga: Beternak Sapi Daging Kelas Premium Kini Lebih Mudah

Aneka ukuran bebatuan ditambah gemericiknya aliran Sungai Citanduy yang terdengar jelas di telinga, sungguh menambah eksotisnya tempat ini. Pengunjung dijamin akan betah berlama-lama meski hanya sekedar berfoto selfie ria. Namun yang berniat datang ke sana, jangan lupa untuk membawa bekal secukupnya. Di sana belum ada warung nasi apalagi rumah makan.

MELONCAT dari ketinggian batu. Yang tidak mahir berenang jangan coba-coba, airnya bisa tiba-tiba mengalir deras.
MELONCAT dari ketinggian batu. Yang tidak mahir berenang jangan coba-coba, airnya bisa tiba-tiba mengalir deras.

“Obyek wisata Galura Citanduy baru dibuka sebulan lebih. Belum banyak fasilitas penunjang yang dibangun. Dari segi infrastruktur masih sangat kekurangan”, jelas Asep M. Tamam, tokoh masyarakat Sirnagalih, Minggu, 18 Oktober 2020.

Galura Citanduy dikelola oleh warga setempat  secara swadaya. Karena baru, saat DeskJabar berkunjung ke sana, fasilitas toilet dan saung-saung spot foto masih sedang dibangun. Aliran listrik yang di zaman milenial ini sangat dibutuhkan untuk mengecas HP juga belum ada. Meski begitu, antusiasme pengunjung ke sana –mayoritas warga lokal Tasikmalaya-- lumayan tinggi. Lebih dari seribu orang, setiap hari Minggu dan libur memadati area Galura Citanduy.

Baca Juga: Harga Cabai Merah Tanjung di Bandung Meroket, Menyentuh Rp70 Ribu per Kilogramnya

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x