Namun semakin kesini, dimana tenaga kerja yang dirumahkan dan di PHK semakin tinggi, maka peran BLT menjadi sangat menentukan karena individu maupun keluarga terdampak ekonomi sudah tidak lagi memiliki aset yang bisa dijual atau tabungan yang bisa digunakan untuk menopang konsumsi.
Sementara itu, dilihat dari sisi mekanisme, pola-pola bantuan memang cukup beragam.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona, Kopi Commercial Banyak Peminatnya
Untuk di Jabar kita mengenal ada BLT sembilan pintu, baik itu yang salurkan langsung oleh pemerintah pusat, maupun oleh pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten/kota.
Sayangnya, standar operasional (SOP), penyalurannya yang kurang sosialisasi, serta data penerima yang digunakan merupakan data lama, maka efektifitasnya diragukan bisa optimal.***