"Ketika pak Dr. H. Tatang dilantik sebagai Sekda saat pandemi kita bersama-sama untuk keluar dari keterpurukan yang efeknya sangat luar biasa," tutur bupati mengenang.
Saat pandemi itu, kata Herdiat sudah tidak berfikir atau berhitung kepada materi, namun bagaimana berupaya untuk bersama-sama menyelamatkan nyawa manusia.
Bupati menyampaikan, biaya ratusan miliar selama 3 tahun dan hampir 1 triliun APBD Ciamis dirasionalisasi yang tentunya sangat terasa berat bagi pihaknya.
"Di tengah keterpurukan dan situasi yang serba sulit, namun sangat membanggakan para OPD dibawah komando Dr. H. Tatang tidak mengenal lelah dan putus asa dengan segala keterbatasan malah menorehkan prestasi yang luar biasa," lanjutnya.
Bupati menjelaskan, tujuan utama pihaknya dari awal yaitu komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
Iapun mengaku bersyukur selama kurun waktu 5 tahun kondusifitas dan stabilitas daerah cukup terkendalli dan stabil berkat kebersamaan TNI, Polri, ASN dan Masyarakat termasuk didalamnya rekan media yang mampu dan bisa menstabilkan Ciamis.
Teman dan Sahabat
Dimata bupati, H. Tatang merupakan teman sekaligus seorang sahabat yang selalu ada, baik dalam keadaan suka maupun duka.
Sosok H. Tatang kata bupati selalu koperatif, berdialog dan mampu menciptakan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang dibuktikan dengan prestasi yang diraih secara pribadi yaitu sebagai sekda terbaik se-Indonesia.
Bupati menyampaikan, bahwa ia selama 5 tahun menjabat sebagai Sekda mengaku kalah oleh H. Tatang karena tidak pernah mendapat predikat sekda terbaik.
"Pangkat kita sama dan baru di Ciamis ada 2 Sekda yang mendapat pangkat bintang 3, namun sekarang saya menjadi Bupati," tuturnya.