SEJARAH Merdekalio Bandung, Sebuah Gang yang Berperan Modernisasi Kota Bandung Era Bupati RAA Martanagara

- 24 Februari 2024, 07:05 WIB
Merdekalio Bandung, sebuah gang yang memiliki sejarah penting dalam memodernisasi Kota Bandung di era Bupati RAA Martanagara.
Merdekalio Bandung, sebuah gang yang memiliki sejarah penting dalam memodernisasi Kota Bandung di era Bupati RAA Martanagara. /YouTube Perma Vlog/

Martanagara merupakan anak didik Raden Saleh, seorang pelukis abad ke-19 yang termasyhur. Martanagara juga dikenal sebagai sastrawan. Karya yang ditulisnya antara lain Wawacan Batara Rama, Angling Dharma, Babad Nusa Jawa.

Baca Juga: Tiket KA Lebaran 2024, Segera Pesan Sebelum Kehabisan, Okupansi Sepekan Jelang Idul Fitri Capai 90 Persen

Pada masa pemerintahan Martanagara itulah, Kota Bandung banyak mengalami perubahan fisik, di wilayah kum pribumi.

Beberapa upaya kreatif Martanagara, misalnya pada akhir abad ke-19, sebagian lahan kota Bandung di bagian selatan masih berupa rawa yang menjadi sumber penyakit malaria. RAA Martanagara kemudian mengeluarkan kebijakan mengubah lahan rawa menjadi sawah dan kolam ikan.

Martanagara melakukan perombakan terhadap jalan-jalan di kota Bandung. Jalan-jalan yang mudah becek dipadatkan dengan batu-batuan. Ia juga menangani pembangunan jembatan dengan teknik modern.

Jembatan yang semula menggunakan bambu dan kayu diganti dengan jembatan dari besi, batu-batu dan tembok.

Pemasok Bata dan Genteng Diganjar Bebas Pajak

Dalam upayanya menggalakan pembangunan fisik, RAA Martanagara mengganti rumah-rumah panggung penduduk pribumi dengan bata dan genting. Ia kemudian melatih warga kampung Balubur Hilir, kini kawasan Jalan Watukancana dan Jalan Pajajaran, membuat bata dan genting.

Haryoto Kunto menuliskan bahwa Kampung Merdeka Lio dengan Merdika Lio dimana saat itu warganya dilatih untuk membuat bata dan genteng, sehingga kampung Balubur Hilir hingga kini disebut Kampung Merdika Lio. ‘Lio’ dalam bahasa Cina berarti ‘genteng’. Sedangkan ‘merdika’ menunjukkan bahwa kampung tersebut bebas pajak – merdeka.

Bebas pajak dikenakan kepada warga Balubur Hilir tersebut sebagai imbalan atas jasa-jasanya membuat genteng dan bata untuk dipakai dalam upaya RAA Martanagara membangun kawasan Kota Bandung, khususnya di wilayah kalangan pribumi.***

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah