Dinkes lakukan investigasi
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surachman menyatakan, jajarannya sudah langsung melakukan investigasi dan memeriksa kesehatan siswa SDIT Persis 2 Tarogong, Garut yang diduga keracunan makanan.
Menurut dia, tercatat sebanyak 37 anak mengeluhkan sakit yang sama secara serentak setelah menyantap makanan yang disediakan di sekolahnya.
"Ada beberapa anak yang mengalami sakit perut, muntah, pusing, yang disinyalir setelah mengkonsumsi makanan tertentu," katanya.
Baca Juga: Nasib Tol Getaci Terbaru Terungkap, Ini Penyebab Lelang Diperpanjang Menurut PUPR
Baca Juga: Pasang Surut Tol Getaci: Ditinggal Investor, Harus Lelang Ulang dan Nasibnya Setelah Pilpres
Hasil penelusuran, anak yang terindikasi keracunan itu mengkonsumsi makanan ringan yang disediakan sekolah pukul 10.00 WIB, kemudian diberi makan pada pukul 12.00 WIB menunya nasi, ayam kecap, kerupuk, dan air mineral.
Setelah mengkonsumsi makanan tersebut, kata dia, beberapa anak mengalami muntah, mual, sakit perut tidak lama setelah diberikan makanan, selanjutnya pihak sekolah melaporkan ke Dinas Kesehatan Garut.
Siswa yang mengalami sakit itu langsung dibawa ke klinik, puskesmas dan delapan fasilitas kesehatan lainnya di Garut untuk mendapatkan penanganan medis secara intensif.
Dari 37 orang, sebanyak 25 di antaranya dirawat, dan 11 observasi rawat jalan. Hingga saat ini tim kesehatan Kab Garut masih terus memantau perkembangannya.***