KAMPUNG Miliarder di Lereng Gunung Leles Garut, Tempat Tinggal Para Juragan Tas yang Tak Tersentuh Tol Getaci

- 3 September 2023, 13:42 WIB
Salah satu rumah super mewah tempat tinggal juragan tas di Kampung Pangauban, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Garut yang viral sebagai Kampung Miliarder.
Salah satu rumah super mewah tempat tinggal juragan tas di Kampung Pangauban, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Garut yang viral sebagai Kampung Miliarder. /YouTube Alman Mulyana/

DESKJABAR – Sebuah kampung miliarder di Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, jadi pembicaraan ramai di medsos, setelah kampung ini diangkat oleh seorang YouTuber yang kemudian menjadi viral.

Kampung miliarder yang berada di lereng gunung di Kecamatan Leles, Garut tersebut, menjadi perhatian karena di kampung tersebut berderet sekitar 50 rumah-rumah mewah kelas sultan. Kampung ini dikenal sebagai tempat tinggal para juragan tas.

Baca Juga: 7 Daerah di Tasikmalaya yang Berpenghuni Para Bos: Rumahnya Mewah Hidup Bagaikan Sultan

Untungnya, kampung miliarder tersebut tak tergusur proyek Tol Getaci yang melintas di Kecamatan Leles, Garut. Padahal, ada 5 desa di kecamatan tersebut yang lahannya dilintasi jalan tol pertama di wilayah Priangan Timur tersebut.

Lokasi kampung ini sebenarnya cukup jauh dari perkotaan Garut. Lokasinya yang berada di lereng Gunung Pangauban tersebut sebenarnya kebih dekat ke Bandung via Cijapati, dibanding menuju perkotaan di Garut.

Meski agak di pelosok, namun saat anda mengunjungi kampung ini, akan cukup terpesona dan terkaget-kaget karena di sana akan didapati sekitar 50 rumah kokoh dan bertingkat yang super mewah, seperti halnya rumah di kota-kota besar. Rumah-rumah mewah tersebut terkesan seperti sebuah istana megah yang dihuni para sultan.

Tempat Tinggal Para Juragan Tas

Sejak viral di media sosial dengan sebutan kampung miliarder. Padahal aslinya kampung tersebut bernama Kampung Pangauban, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

Desa Jangkurang tidak termasuk di antara 5 desa di kecamatan Leles yang terdampak proyek jalan Tol Getaci. Jadi, tidak ada lahan warga di desa ini yang harus tergusur proyek yang memaksa pemiliknya harus pindah.

Perkampungan warga ini, cukup jauh dari perkotaan Kabupaten Garut. Lokasinya, bahkan lebih dekat menuju Bandung via Cijapati, ketimbang menuju ke perkotaan Garut.

Baca Juga: Pesona Wisata Sawarna PTPN VIII di Lebak, Ada Kenangan Zaman Dahulu Lokasi Perkebunan Ini

Kampung Pangauban menjadi perbincangan viral setelah seorang YouTuber membagikan kisahnya di media sosial. Dalam konten yang viral itu, terlihat banyak rumah mewah yang berderet di perkampungan tersebut.

Rumah-rumah mewah di kampung miliarder ternyata adalah tempat tinggal para juragan yang punya usaha pembuatan tas. Sejumlah bangunan mewah di kampung itu memiliki pola serupa yaitu punya pilar besar yang menjulang.

Selain itu, pagar-pagar rumah itu terbilang tinggi dilengkapi ornamen yang glamor. Sentuhan itu menambah kesan bahwa rumah-rumah di kampung itu bak istana milik sultan. Tercatat, di kampung tersebur ada sekitar 50 rumah super mewah yang merupakan tempat tinggal para juragan tas.

Kampung ini memang dikenal sebagai salah satu sentra industri tas di Garut, yang bahkan produk tas buatan mereka juga sudah melanglang ke luar Jawa Barat bahkan hingga ke pasar di luar negeri seperti ke Vietnam, Filipina, dan Brazil.

Wajar rumah-rumah mereka super mewah bak istana para sultan, karena omzet usaha pembuatan tas mereka bisa mencapai ratusan juta dalam setiap bulannya.

Baca Juga: Kim Bum: Perjalanan Karier Seorang Aktor Korea yang Mendunia

Mengutip dari kanal Youtube Ngomongin Uang yang publishpada 30 Agustus 2023, salah seorang pengusaha tas bernama Dani mengaku bahwa omzetnya per bulan bisa mencapai Rp500-600 juta hanya dari online.

Sebenarnya, pekerjaan utama warga Kampung Pangauban ini bukan sebagai perajin tas, melainkan sebagian besar adalah petani. Namun, kini kampung ini menjelma menjadi sebuah kampung miliarder. Sejarahnya bermula sekitar tahun 1998 akibat krisis moneter seorang petani memutuskan untuk banting stir menjadi pengrajin tas lalu akhirnya diikuti warga lain.

Ternyata usaha pembuatan tas tersebut berkembang pesat. dari satu orang tersebut ternyata bisa memberikan dampak positif untuk perekonomian satu kampung, bahkan hingga sekarang sekitar 95% pemuda di kampung tersebut juga mebuka usaha tas sendiri.***

Ingin mengetahui berita Tol Getaci lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah