Elf Trayek Bandung-Subang Lambat, 10 Orang Penumpang Berangkat, Uji Kesabaran

- 2 Agustus 2023, 12:46 WIB
Penumpang Elf trayek Bandung-Subang seakan dibuat uji kesabaran karena harus menunggu waktu pemberangkatan berjam-jam
Penumpang Elf trayek Bandung-Subang seakan dibuat uji kesabaran karena harus menunggu waktu pemberangkatan berjam-jam /Budi S Ombik/Deskjabar/

 

DESKJABAR - Jika anda berniat menuju Kota Subang menggunakan angkutan umum dari Kota Bandung di terminal Ledeng bersiaplah untuk uji kesabaran.

Pasalnya angkutan umum Elf trayek Bandung-Subang jadwal pemberangkatan dari terminal Ledeng Kota Bandung harus ngetem berlama-lama sehingga uji kesabaran.

Para penumpang dengan tujuan Kota Subang dari terminal Ledeng Kota Bandung, seakan dibuat uji kesabaran karena harus menunggu pemberangkatan berjam-jam.

Baca Juga: TERUPDATE KASUS SUBANG 2021 Hari Ini Saksi Dipanggil, Keluarga Mimin Mintarsih Ada Undangan

Halnya yang dialami Asep salah seorang penumpang dari Kota Bandung menuju Jalan Cagak Subang, dipaksa menunggu jadwal pemberangkatan Elf yang akan membawanya.

"Saya naik Elf  trayek Subang dari terminal Ledeng jam 8.30 WIB, hingga pukul 12.00 WIB kendaraan ini belum diberangkatkan," kata Asep.



Asep berniat ke Jalan Cagak Subang untuk melakukan tugas kerja. Waktu yang ditargetnya harus sudah sampai di tempat tujuannya itu pukul 10.00 WIB.

Hal senada dikatakan penumpang lainnya Agus dan Wati. Mereka berdua berasal dari daerah berbeda di Kota Bandung dengan tujuan sama ke Kota Subang.

Tak ada pilihan lain angkutan umum yang akan membawanya ke tempat tujuan, selain menggunakan angkutan Elf di terminal Ledeng trayek Subang.

Baca Juga: UPDATE Kasus Subang 2021, Setelah Dedi, Hari Ini Ada Pemeriksaan Anak dari Istri Muda Yosef di Polsek

Disayangkannya, jadwal pemberangkatan Elf trayek Subang di terminal Ledeng lambat hingga berjam-jam.

"Ini saja saya sudah hampir 3 jam lebih  berada di dalam Elf dan masih ngetem," ucap Agus yang juga disampaikan Wati.

Tunggu 10 Orang Penumpang



Sementara itu, Ahmad (nama samaran) supir Elf trayek Subang dari terminal Ledeng Kota Bandung mengatakan, jadwal keberangkatan tidak ditentukan waktu.

Yang menjadi target jadwal keberangkatan Elf trayek Subang adalah jumlah penumpang. Jadi, kata Ahmad, bukanlah waktu tapi jumlah penumpang.

"Meski sudah beberapa jam tapi penumpang kurang dari 10 orang atau 9 orang, Elf belum diberangkatkan," kata Ahmad.

Perhitungan ini, lanjutnya, didasarkan dari biaya oprasional tiap harinya. Sehingga setiap satu unit Elf trayek Subang, disebut normal jika 3 hari satu kali jalan.

Baca Juga: Sensasi Manfaatkan Jasa Angkutan Umum Bus Trayek Garut-Bogor, Serasa Pindah Bobo Tibra dari Kursi

"Itu disebut bagus karena biasanya 5 hari sekali Elf trayek Subang jalan," cetus Ahmad.

Hal itu diakibat biaya oprasional tinggi dan penumpang yang sepi, sehingga tarif ongkos yang dikenakan bagi setiap penumpang sebesar Rp50 ribu.

"Coba dihitung jika 10 orang penumpang itu sudah Rp500 ribu. Jumlah itu belum dipotong biaya koprasi, biaya ngetem, biaya calo dan solar," ucapnya.

Belum lagi untuk biaya setor mobil yang setiap harinya Rp200 ribu. Sehingga, kata Ahmad, di sini perlu ada saling pengertian antara penumpang dan supir.

Elf Nyodok



Ahmad menyinggung kendaraan Elf yang "nyodok," dan berada di luar area terminal. Biasanya Elf yang nyodok, imbuhnya, satu atau dua orang langsung berangkat dengan ongkos tarif sama.

Namun tidak menjamin sampai di tempat tujuan. Banyak peristiswa penumpang diturunkan di tengah perjalanan.

Baca Juga: Duuh! Penumpang Tidak Ngerti Bayar Seenaknya, Cerita Naik Jasa Angkutan Umum Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung

"Itu kan banyak merugikan baik citra supir Elf trayek Subang atau penumpangnya itu sendiri," ucapnya. 

Untungnya,  tambah Ahmad, jika saat diturunkan tidak menunggu lebih lama lagi kendaraan yang datang dengan trayek yang sama. Dan jika tidak harus menunggu lebih lama lagi.

" Kejadian itu bukan satu atau dua kali terjadi malah sering dan berulang-ulang. Sehingga di sini diminta untuk saling pengertian," tuturnya. *** 

 

Pantau berita berita Desk Jabar lainnya di GOOGLE NEWS.

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x