KERETA CEPAT Segera Diresmikan, Tol Getaci Dimulai 2024, Apakabar Proyek LRT Bandung Penghubung Teggalluar?

- 11 Juli 2023, 09:06 WIB
Inilah kawasan yang akan dibangun Junction Gedebage sebagai titik awal Tol Getaci, yang lokasinya berdekatan dengan jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung. Di sekitar kawasan inipula akan menjadi rute LRT yang menghubungkan Stasiun Tegalluar dengan Kota Bandung.
Inilah kawasan yang akan dibangun Junction Gedebage sebagai titik awal Tol Getaci, yang lokasinya berdekatan dengan jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung. Di sekitar kawasan inipula akan menjadi rute LRT yang menghubungkan Stasiun Tegalluar dengan Kota Bandung. /YoiuTube Kang Tamim Channel/

DESKJABAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia menyatakan bahwa peresmian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dilakukan pada 18 Agustus 2023. Sedangkan Tol Getaci ditargetkan dimulai awal tahun 2024. Lalu apa kabar proyek LRT Bandung yang akan menjadi penghubung ke Stasiun Tegalluar?

Kereta Cepat  Jakarta Bandung (KCJB), proyek Tol Getaci, dan LRT Bandung akan berada di kawasan  sekitar Gedebage, dan di dekat kawasan ini juga akan berdiri Stasiun Tegalluar, yang merupakan stasiun akhir KCJB.

Baca Juga: 6 FAKTA Terkini Proyek Tol Getaci, Salah Satunya Lelang Ulang Tunggu Kelengkapan Dokumen yang Jadi Catatan KPK

Sayangnya informasi kepastian pembangunan LRT Bandung sampai saat ini belum ada kepastian kapan mulai dibangun. Padahal keberadaan LRT terebut tadinya untuk akses penghubung stasiun kereta cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar dengan Kota Bandung.

Jika proyek LRT penghubung Stasiun Tegalluar tersebut jadi dibangun, maka rute LRT ini akan meramaikan jaringan jalan yang berada di Junction Gedebage, yang akan menjadi titik awal Tol Getaci. Sementara saat ini junction tersebut akan dibangun dengan melintasi di bawahnya jalur kereta cepat Jakarta Bandung.

Dalam perencanaannya, nantinya LRT tersebut merupakan bagian dari proyek LRT Bandung yang akan melintasi daerah-daerah Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, KBB, dan Sumedang. Namun kepastian kapan proyek ini akan dibangun, belum ada.

Namun yang pasti, Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri akan diresmikan tanggal 18 Agustus 2023 dan proyek Tol Getaci akan dimulai awal tahun 2024.

Proyek LRT Bandung

Proyek LRT atau light rail transit Bandung sudah lama disebut-sebut akan menjadi sarana pendukung dari proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirtoatmodjo mengemukakan bahwa operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung nantinya akan terhubung dengan LRT Bandung.

Baca Juga: PPDB SMP di Bogor Diumumkan Hari Ini, Bima Arya: Pendaftar Didiskualifikasi Silahkan Daftar ke Sekolah Swasta!

"Kita Juni sudah full operation secara teknis cuma kan kita biar untuk kado ulang tahun 17-an dan digabung sama LRT supaya langsung nyambung nanti," ujarnya di Kompleks DPR Jakarta, pada Senin  3 April 2023.

Pada Tahun 2019, Sekda Jabar saat itu, Iwa Karniwa mengemukakan bahwa pembangunan LRT Bandung akan rampung bersamaan dengan beroperasinya Kereta Cepat Jakarta Bandung. Namun dalam kenyataannya, di saat proyek KCJB sudah rampung dan hanya menunggu peresmian pada 18 Agustus 2023, proyek LRT tak ada kejelasannya.

Padahal, pada tahun 2019 konsorsium yang akan melaksanakan proyek LRT Bandung tersebut sudah ada yakni PT. KAI, Wika, PT.PSBI, PT Jabar Moda Transportasi (JMT), dan PT KCIC.

LRT trase Stasiun Tegallluar merupakan Trase 1 dengan rute Stasiun Tegalluar hingga Leuwipanjang yang nantinya akan menjadi sentralnya. Trase 1 ini akan membentang sepanjang 15 kilometer dengan double track.

Proyek yang direncanakan akan menghabiskan investasi Rp 4,1 triliun itu, akan menggunakan skema business to bussines (B2B) tanpa melibatkan APBN atau APBD. Semua pembiayaan akan dipenuhi oleh konsorsium pelaksana pembangunan.

Dalam perkembangan terakhir, pada Januari 2023 Walikota Bandung yang ketika itu masih dijabat Yana Mulyana mengatakan bahwa target pembangunan transportasi umum berbasis kereta api yaitu LRT (Light Rail Transit) di kawasan Bandung Raya akan dimulai tahun 2023 ini.

Yana Mulyana mengatakan proyek LRT Bandung yang akan melintasi Bandung dan kota-kota disekitarnya itu, merupakan sebuah solusi untuk mengurai kemacetan. Sebab, LRT dinilai memiliki kapasitas penumpang cukup banyak.

Sayangnya, hingga saat ini perkembangan rencana pembangunan proyek LRT Bandung tersebut tidak ada kejelasan, terutama di Trase 1 yang akan menghubungkan dari Stasiun Tegalluar ke Kota Bandung.

Yana sendiri tak memungkiri bahwa pembangunan proyek LRT Bandung tersebut memerlukan investasi yang sangat besar.

Baca Juga: Di Kuningan, Ada Tempat Camping Asyik Nuansa Seram, Tapi Ada Warung, Penjualnya Jin ?

“Sebenarnya kami juga ingin transportasi berbasis kereta (termasuk LRT) tapi investasinya cukup tinggi," kata Yana Mulyana.

Untuk itu, menurut Yana, mengingat biaya investasi untuk mewujudkan kehadiran LRT Bandung Raya ini akan dibantu oleh Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat.

Adapun kata Yana, koridor 1 LRT Bandung Raya yang sudah disepakati untuk dihadirkan adalah Stasiun Babakan Siliwangi – Stasiun Leuwipanjang.

Namun perkembangan proyek tersebut hingga saat ini tidak jelas kepastiannya, bahkan proyek ini akan tersalip dengan BRT Bandung atau Bus Rapid Transit, yang juga akan menghubungkan dengan kota-kota di sekitar Bandung yakni Cimahi, Kabupaten Bandung, KBB, dan Sumedang.

Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat Dhani Gumelar mengatakan bahwa Proyek BRT rencananya akan dimulai pada tahun 2024.

Proyek pembangunan transportasi massal ramah lingkungan sejenis Bus Rapid Transit di kawasan Bandung Raya akan dimulai tahun 2024. Sejumlah armada BRT yang dioperasikan juga akan menggunakan bus listrik.

"Tahun depan (2024) kita akan mulai menyiapkan infrstrukturnya seperti jalur khusus, shelter , dan sarana pendukung lainnya," ujarnya.

Pembangunan BRT Bandung Raya tersebut didanai Bank Dunia melalui pemerintah pusat dan diharapkan mulai beroperasi tahun 2026 atau 2027.

Baca Juga: Ketua KONI DKI Jakarta Hidayat Humaid Sebut Ada Atletnya Bermain di Porprov Jabar 2022, Ini Merugikan Kami

"Karena memerlukan infrastruktur khusus, jadi proses pembangunannya memang cukup lama kurang lebih tiga tahun," ujarnya.

Ditambahkan bahwa sebetulnya di Bandung Raya ada dua moda pengembangan transportasi massal, yaitu berbasis jalan dengan BRT, kedua berbasis rel, Light Rail Transit  (LRT).

"Namun karena yang paling memungkinkan dibangun untuk sementara ini adalah BRT, maka kita dahulukan BRT,” paparnya.

Rencananya, BRT Bandung akan melayani 17 koridor dengan jumlah armada lebih kurang 400 bus, dan 40 persen dari jumlah armada tersebut diwajibkan menggunakan bus listrik sesuai dengan ketentuan Bank Dunia.

"Meski BRT Bandung Raya mulai dibangun tahun 2024, tetapi untuk pilot project , kita akan operasikan yang pertama beberapa koridor di Kota Bandung juga tahun 2024 dengan menggunakan bus listrik. Syaratnya dari total armada, 40 persen harus bus listrik," jelasnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x