“Tidak perlu membawa atribut-atribut partai atau organisasi ke tanah suci,” tegasnya.
<!-- (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
“Kita masuk negara lain dengan aturan hukum, budaya, dan cuaca yang berbeda, untuk itu, para jemaah haji dituntut untuk adaptif dengan situasi disana. Tahun ini memasuki tahun politik, untuk itu, tidak boleh membawa atribut partai, mengibarkan bendera partai dan menyebut calon di depan Masjidil Haram, mendoakan boleh tetapi tidak sampai diunggah ke media sosial,” Tandas Iwan Setiawan.***