AKANKAH Dibangun Terowongan di Tol Getaci? Yang Pasti Akan Ada Jalan Layang Sepanjang 22,26 Kilometer

- 13 Maret 2023, 10:46 WIB
Ilustrasi Tol Getaci, akankah dibangun terowongan dalam desain proyek ini? Yang pasti akan ada jalan layang dengan total 22,26 kilometer
Ilustrasi Tol Getaci, akankah dibangun terowongan dalam desain proyek ini? Yang pasti akan ada jalan layang dengan total 22,26 kilometer /Menpar RB/

DESKJABAR – Meski pembanunan Tol Getaci belum ada kepastian kapan dimulai tahun ini atau tahun 2024? Namun yang pasti pembangunan akan dilanjutkan, mengingat proses pembebasan lahan saat ini sudah berlangsung hingga wilayah Garut.

Yang pasti dengan pesona alam Priangan Timur yang indah, maka Tol Getaci juga aan dibalut pemandangan yang indah. Bahkan tidak menutup kemungkinan dibangun terowongan seperti halnya di Tol Cisumdawu.

Baca Juga: UGR Tol Getaci Cair, Berapakah Sih Nilai Ganti Rugi di Seksi 1? Inilah Tahapan dan Kisaran Harga Lahannya

Dengan kontur alam yang berbukit-bukit di wilayah Priangan Timur, maka pembangunan Tol Getaci akan menggunakan bermacam struktur untuk menyesuaikan dengan kondisi lahannya.

Proyek Tol Getaci nantinya desainnya tidak hanya struktur jalan tol yang sejajar dengan tanah, tetapi juga bisa berupa jalan layang.

Dari desain yang pernah dikeluarkan Kementerian PUPR, Tol Getaci yang akan dibangun membentang 206,65 kilometer, salah satunya akan dibangun dengan struktur jalan layang dengan total sepanjang 22,26 kilometer.

Desain Tol Getaci

Tol Getaci atau Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, nantinya akan menjadi tol pertama di Jawa Barat yang akan menghubungkan dengan wilayah Jabar selatan, yang selama ini dikenal memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor pariwisata.

Dengan membentang melewati karakteristik geografi wilayah Jabar selatan yang berbukit-bukit, maka desain Tol Getaci pun sudah dipersiapkan untuk menyesuaikan dengan kondisi geografis seperti itu.

Nantinya desain Tol Getaci akan terdiri dari 2 x 2 lajur, dimana masing-masing lajur akan memiliki lebar 3,6 meter.

Baca Juga: Jelang Bulan Penuh Berkah 2023, Ingat Ancaman yang Meninggalkan Shaum Ramadhan

Guna menyesuaikan dengan kondisi geografis di wilayah Jabar selatan, maka struktur jalan yang akan dibangun adalah kombinasi dengan struktur at grade atau sejajar dengan jalan, elevated atau jalan layang, serta pile slab yakni struktur elevated dengan banyak tiang.

Dari desain yang sudah disiapkan, dari bentangan jalan tol sepanjang 206,65 kilometer akan terdiri dari struktur at grade sepanjang 175, 27 kilometer. Struktur elevated sepanjang 22,26 kilometer dan pile slab sepanjang 9,12 kilometer.

Mengutip dari YouTube Branding IT, diperkirakan  struktur jalan elevated atau jalan layang akan lebih banyak dibangun di kawasan antara Garut dan Tasikmalaya.

Alasannya, karena di daerah ini kontur alamnya banyak perbukitan dan pegunungan, sehingga jalan yang dibangun dengan struktur melayang.

Sedangkan di wilayah Cilacap akan didominasi struktur at grade atau sejajar dengan tanah, kecuali untuk perlintasan dengan rel kereta api akan ada jalan elevated.

Tol Getaci nantinya akan dilengkapi dengan 10 jalan simpang susun yakni : simpang susun Majalaya, Nagreg, Garut utara, Garut selatan, Singaparna, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Patimuan, dan Cilacap. Jumlahnya bisa bertambah jika usulan penambahan 2 exit tol di Kabupaten Tasikmalaya disetujui Kementerian PUPR.

Pembangunan Terowongan

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam acara penandatanganan Perjanjian Penguasaan Jalan Tol Getaci pada januari 2022 menyampaikan keinginan dan harapan dalam pembangunan tol tersebut, terutama dengan menjaga lingkungan.

“Dengan misi ekonomi hijau dan infrastruktur hijau, saya ingin mengingatkan kembali kepada kita semua, apalagi di daerah pegunungan antara Gedebage dan Tasikmalaya tetap menjaga kaidah lingkungan hidup,” ujarnya.

Basuki juga memberikan contoh proyek pembangunan Bendungan Bintang Beni di Sumbawa, NTB. Pembangunan berjalan dengan menjaga dan mempertahankan kondisi lingkungan hidup di sekitar, dimana hutan masih terjaga dengan baik, sehingga kawasan masih terlihat hijau.

“Pembangunan Bendungan Bintang Bano bisa menjadi contoh yang baik, karena berhasil membangun infrastruktur tanpa banyak mengubah bentang alam sekitarnya,” papar Basuki.

Baca Juga: Luis Milla Bawa 2 Pemain Timnas, Coret 4 Pemain Saat Persib Bandung Lawan Persebaya di Liga 1 Indonesia

Hal yang sama diharapkan Basuki dalam pembangunan Tol Getaci. Menurutnya, Gedebage dan Tasikmalaya bentang alamnya masih baik lantaran berada di kawasan pegunungan yang sejuk. Namun, bila diubah untuk kecepatan, tidak cukup bijaksana dalam membangun infrastruktur ini.

“Mungkin lebih mahal sedikit dengan terowongan, tapi pasti akan lebih nyaman untuk kita lalui,” katanya.

Menteri PUPR meminta semua pihak untuk belajar dari pengalaman pembangunan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar hingga Kayu Agung. Saat ini membutuhkan upaya besar untuk memperbaikinya, meskipun disebabkan oleh kondisi geologi.

“Sekarang kalau di Gedebage–Tasikmalaya pasti batuannya juga bagus, tapi struktur geologinya sangat rumit karena adanya daerah-daerah gerakan tanah,” ujar Basuki.

Menurut dia, daerah Gedebage–Tasikmalaya memiliki batuan gunung dan kondisi geologinya lebih keras dan baik, namun struktur geologinya adalah struktur yang rawan longsor.

“Ini perlu penanganan tersendiri lagi, jadi tolong kualitas,” kata Basuki Hadimuljono.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Kemenpupr.go.id YouTube Branding IT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x